ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
22 September 2010, 07:09

Bedah Pentingnya Inovasi Dalam Berbisnis

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sebagai salah satu bentuk komitmen ITS untuk mencetak kader-kader yang siap membuka lapangan kerja, Bidang Akademik I ITS menggelar kuliah tamu bertemakan Strategi Inovasi Dalam Pengembangan Technopreneur. Sebagai pembicara dihadirkan seorang pebisnis sekaligus motivator sukses, Tanadi Santoso MBA. Dengan semangat menggebu-gebu pria yang akrab disapa Tanadi ini memberikan paparan tentang cara menjadi pebisnis dengan inovasi berlimpah.

“ITS kampus teknologi, pasti tidak susah mengoptimalkan kemampuannya,” terang Tanadi. Pengusaha biro desain multimedia ini melanjutkan, seseorang bisa bermetamorfosis menjadi enterpreuner dikarenakan dua hal. Yaitu karena mentalnya dan lingkungannya.

Mental seorang enterpreuner adalah ketika dia mengalami kegagalan, dia tidak menyerah dan yakin bahwa hari esok dia pasti akan untung. “Selalu ada sisi positif dan negatif,” tandas Tanadi memberi nasehat.

Begitu juga dengan lingkungan di mana manusia itu tinggal. Jika sejak kecil hidup di lingkungan petani, maka kemungkinan besar anak tersebut akan jadi petani juga. Maka Tanadi mengusulkan, jika ingin mendaki, maka naik ke puncak sekalian. “Jika ingin menjadi dosen, belajarlah pada doktor. Jika mau jadi doktor belajarlah dengan profesor,” tegasnya.

Di depan tujuh ratus mahasiswa yang mengambil mata kuliah Technopreunership, Tanadi juga memaparkan mengenai tujuh ciri profil seorang technopreuner. Yang pertama adalah memiliki keyakinan bahwa ia bisa melakukan sesuatu. Berikutnya adalah berani mengambil risiko, pandai membaca peluang, seorang pemecah masalah, serta selalu menggunakan sentuhan emosi untuk setiap pekerjaannya. Seorang entrepreneur, masih menurut Tanadi, juga adalah sosok yang punya percaya diri tinggi serta memiliki energi yang luar biasa, sehingga selalu semangat dalam melaksanakan semua kegiatannya.

“Seorang enterpreuner jawaban default-nya adalah ‘ya’,” tandas pria lulusan Feng Chia University Taiwan ini. Enterpreuner akan mengatakan ‘ya’ di depan, kemudian baru mencari sesuatu yang harus dilakukan pada keputusannya. “Bukan belum-belum sudah bilang tidak,” imbuh Tanadi. Ia lantas mengilustrasikan seorang pemuda yang menerima pesanan suplai barang. Pemuda tersebut segera berkata ‘ya’ padahal ia sama sekali belum tahu ia akan dapat dari mana. namun setelahnya ia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi pesanan tersebut.

Lalu bagaimana caranya menciptakan produk yang inovatif? “Orang inovatif akan melihat sesuatu bukan pada dari satu sudut pandang,” ujar Tanadi bersemangat. Menurutnya kebanyakan inovasi bermula dari menggabungkan dua hal yang tidak saling berkaitan menjadi satu paduan yang menarik dan tepat guna.
 
“Semua diawali dengan kata why dan kemudian why not,” tambah mantan Presiden Rotary Club Surabaya ini. Faktor lain yang bisa membuahkan pemikiran yang inovatif adalah dengan mempunyai daya pengamatan yang tajam. Tanadi  lalu memperlihatkan sebuat video tong sampah dengan sensor yang akan berbunyi jika ada sampah masuk melalui mulutnya. Teknologi ini tergolong sederhana, tetapi ketika diaplikasikan terbukti dapat menarik masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.

Di akhir sesi, tak lupa Tanadi memberikan motivasi pembangkit semangat bahwa yang terpenting adalah memulai mencoba terlebih dahulu untuk berbisnis. “Setiap enterpreneur pasti pernah gagal, tetapi anggaplah kegagalan itu sebagai bintang jasa saat kita sukses nantinya,” pungkas pria paruh baya ini. Ia sendiri menandaskan bahwa dirinya dulu berulangkali gagal dan tidak malu akan hal itu. (fz/tyz)

Berita Terkait