Di antara UKM yang ada di ITS, UKM Cinta Rebana termasuk salah satu UKM yang tetap menunjukkan eksistensinya di bidang seni baik di dalam maupun di luar kampus. Entah itu tampil sebagai bintang tamu suatu acara ataupun meraih prestasi dalam kompetisi banjari. Misalnya saja, juara ke-3 lomba banjari yang diraih belum lama ini.
Menurut Yudha Yahya, UKM yang digawanginya hampir selalu meraih posisi ke-3 dalam perlombaan yang diikuti. Untuk itulah, torehan prestasi kali ini agaknya memberi kenangan unik tersendiri bagi UKM Cinta Rebana. “Ini pertama kalinya kami juara 1,†ungkap ketua UKM tersebut periode ini sembari tersenyum.
Siapa sangka, raihan prestasi ini justru didapat ketika mengikuti lomba di dua tempat dalam waktu yang tidak jauh berbeda. Yahya mengaku ia menyiapkan stategi khusus agar timnya mampu mengikuti kedua lomba tersebut. Sesuai jadwal, lomba di Royal dimulai pada pukul 11.00. Sedangkan, lomba di Kapas Krampung dimulai satu jam lebih lambat.
“Di Royal, kami dapat nomor urut tampil ke-17,†ujarnya. Ia pun segera menuju ke Kapas Krampung untuk melobi panitia. Meski tidak ikut technical meeting, Yahya berharap tim banjarinya bisa tampil yang pertama. Setelah masalah nomor urut tampil bisa ia atasi, kesulitan justru hadir dari waktu dimulainya lomba di Kapas Krampung. “Lomba baru dimulai pukul 13.30,†tutur mahasiswa jurusan Sistem Perkapalan tersebut.
Ketika lomba dimulai, Yahya memandu timnya tampil sebaik mungkin dengan banjari murni. Durasi penampilan pun hanya berkisar sepuluh menit untuk dua lagu yang bisa dipilih secara bebas. Diantara sepuluh tim yang lolos ke final, justru timnya yang mampu meraih juara 1 setelah melalui penilaian vokal, aransemen, dan performance. “Saya pikir tim Kun Faya Kun yang jadi juara,†ulasnya.
Dewi fortuna memang tidak bisa ia rengkuh untuk kedua lomba. Nyatanya, tim banjari ITS harus rela didiskualifikasi di Royal. Namun, mereka tetap dapat kehormatan tampil sebagai bintang tamu. “Banyak yang menyayangkan keterlambatan kami,†tambahnya. Bagi Yahya, hal tersebut mampu menjadi pelajaran tersendiri bagi timnya.
Saat ini, timnya tengah mempersiapkan lomba banjari di Festival Ramadhan JawaPos. Bahkan, untuk pertama kalinya, mereka akan menurunkan dua tim. Seperti lomba-lomba sebelumnya, mereka memang tak pernah ngoyo latihan ketika menghadapi lomba. “Biasanya dua hari sebelum lomba, kita latihan,†ungkap Yahya lagi. Tak hanya itu, mereka juga siap menggarap album pertamanya.
Yahya hanya berharap, tim banjari ITS ini mampu meraih prestasi di tingkat nasional. Meski saat ini belum ada lomba banjari setingkat nasional. “Semoga pihak birokrasi juga mendukung kami,†pungkasnya. (esy/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung