Karya yang telah memenangkan juara 1 dalam Indocement Awards ini, ini perlu diuji supaya mereka tahu umur maksimal beton.
"Beton ini siap diproduksi secara massal. Tapi sebelumnya kami harus mengadakan uji permeabilitas. Untuk sekarang ini, kami masih belum sampat mengukur hingga umur berapa beton kami mampu bekerja dengan baik," kata Erlina Yanuarti, saat mempresentasikan produknya di laboratorium Beton, Teknik Sipil, Kamis (19/8/2010).
Saat ditanya apa yang mereka khawatirkan atas kualitas beton ini, mereka mengaku masih berpikiran positif. Meski tidak ditemani kawan satu timnya, Aditya Irwanto, keduanya terlihat yakin saat memaparkan presentasi. "So far so good, tapi nanti secepatnya kami akan adakan uji permeabilitasnya," kata Bagus.
Prestasi mahasiswa semeter VII Teknik Sipil ITS ini patut diacungi jempol. Pasalnya, usaha mereka ini mampu menyingkirkan 108 peserta lainnya dalam Indocement Awards.
"Kami yakin saja. Yang penting apa yang kami hasilkan ini bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat. Beton kami ini sangat efektif bila digunakan untuk membangun gedung bertingkat hingga perumahan," ujar Erlina mantap.
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.