YAHYA merupakan satu diantara pendiri ITS. Bersama 23 orang, YAHYA mengawali ITS dari sebuah yayasan bernama Yayasan Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember sekitar tahun 1950an.
Diceritakan HAMIM YAHYA Putra ketiga YAHYA, ayahnya masih sempat aktif di masa peralihan dari yayasan menjadi perguruan tinggi negeri. Setelah melepaskan diri dari ITS, YAHYA juga pernah menjadi pengurus di Yayasan Khadijah.
Diakui HAMIM, ayahnya yang pernah menjadi tentara PETA di Blitar ini memang sangat mengutamakan pendidikan. Meski YAHYA sendiri hanya berpendidikan SD dan tidak memiliki ijazah apapun, tapi ia sangat menomorsatukan pendidikan.
“Bapak itu sangat keras soal pendidikan. Beliau pernah bilang ke putra-putrinya, kalau sangu hidup itu ilmu. Dan sekarang saya menularkannya ke anak-anak saya,†ujar HAMIM saat dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu (07/08).
Sejak 4 tahun lalu, YAHYA sudah tidak mampu lagi beraktifitas. Kelainan pada sendi kaki membuatnya tidak bisa berjalan. Alhasil, selama itu pula, YAHYA hanya berada di tempat tidur.
YAHYA menikah lagi setelah isteri pertamanya meninggal pada 1979. Dengan isteri pertamanya, YAHYA memiliki 6 orang putra, dua putra pertamanya meninggal.
Sebelum dimakamkan, YAHYA terlebih dahulu disemayamkan di Gedung Plasa ITS, Sabtu (07/08). Dalam kesempatan itu, PRIYO SUPROBO Rektor ITS memberikan pidato mengenang YAHYA HASYIM.(git)
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses memecahkan dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI)
Kampus ITS, ITS News – Departemen Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pemetaan dan digitalisasi data spasial di
Pasuruan, ITS News – Upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa terus dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui kegiatan
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah