ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
07 Agustus 2010, 23:08

Rumah Tahan Gempa ITS melaju ke final KGBI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kompetisi yang baru memasuki tahun kedua ini merupakan perlombaan inovasi dalam merancang dan membangun bangunan yang diikuti oleh seluruh Perguruan Tinggi se-Indonesia. Hanya terdapat sembilan tim yang lolos menuju babak final pada kompetisi hasil kerjasama Politeknik Negeri Jakarta dengan Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) ini. Tim ITS digawangi oleh Wahyu Candra Prasetya, Agus Hendra Pramuji dan Agin Abduh Khaer. Mereka membawa konsep karya berupa rumah joglo yang diklaim lebih tahan gempa.

Hal ini didasarkan pada riset dan litelatur yang menunjukkan bahwa rumah joglo tidak mengalami kerusakan pasca terjadinya gempa Jogja 2006 silam. “Ternyata dengan konstruksi dasar dari kayu mampu meredam getaran akibat gempa,” ungkap Wahyu Candra Prasetya selaku perwakilan tim.

Pada perlombaan tahun ini, KGBI mengambil tema tentang Rumah Kayu Bertingkat yang Inovatif dan Berdasarkan Kearifan Lokal. Sehingga semua karya yang masuk harus berbahan dasar kayu termasuk bahan sambungannya. “Jika menggunakan sambungan plat besi langsung terkena diskualifikasi,” kata Wahyu sambil menunjukkan beberapa tim yang terkena diskualifikasi akibat menyalahi aturan tersebut.

Tim yang mengambil nama dari singkatan Sipil angkatan 51 ini mengusung konstruksi rumah joglo dengan dua lantai. Berukuran 6×9 meter, didesain untuk tiga kamar dengan bahan 100 persen kayu. Dari pilihan jenis kayu yang ditentukan oleh panitia, tim S51 memilih Kayu Kamper yang termasuk jenis kayu kelas 2. “Kayu Kamper ini kami pilih karena sesuai dengan beban yang dikenakan dan harganya relatif lebih murah,” ungkap mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2008 ini.

Dengan ukuran konsep sebesar itu, semua peserta diminta membawa model bangunan yang diusung dengan ukuran 1×1,5 meter. Pria asli Pati ini mengaku timnya baru akan membuat proposal kerjasama sponsorship untuk menggalang dana. “Pihak panitia hanya menyediakan biaya akomodasi dan penginapan saja. Tapi untuk semua hal tentang pembuatan bangunan menjadi tanggungan kita sendiri,” imbuh pria yang mempunyai hobi bermain badminton ini.

Walaupun semua anggota merupakan angkatan 2008, tim ini optimis akan menuai sukses pada laga final nanti. Terlebih Wahyu sendiri sudah pernah ikut dalam kompetisi ini setahun lalu. Saat itu dia diajak bergabung oleh seniornya. “Dengan bekal banyak pengalaman bisa menjadi pembelajaran untuk menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Terakhir, Tim S51 berharap dukungan dari seluruh civitas akademika ITS dalam bentuk apapun. “Yang mau menjadi sponsorship, ya monggo (dipersilahkan, red.),” pungkasnya. (hoe/az)

Berita Terkait