Sebenarnya ada 5 anggota pertama AARGI Kodam Jatim. Satu lagi berasal dari Universitas Kristen (UK) Petra. Sebelumnya, mereka telah terdaftar sebagai anggota AARGI. Hidayat mengaku, bahwa dirinya dan pihak Teknik Sipil ITS telah sering mengadakan kerjasama dengan AARGI pusat, semisal menyelenggarakan international conference. Ia juga mengenal baik pimpinan pusat AARGI, Prof Dr Ir Adang Surachman MSc.

Namun bersamaan dengan kesempatan tersebut datang pula tanggung jawab yang besar. Apalagi dengan merebaknya isu gempa di Indonesia. “AARGI Jatim akan menjadi pusat perhatian, penanganan dan diseminasi gempa di Indonesia bagian timur,” tutur Hidayat.

Selain fokus pada desain rumah sederhana tahan gempa, AARGI Jatim juga akan terus mengembangkan manajemen bencana gempa. Hal ini didukung oleh salah satu produk unggulan Teknik Sipil ITS yang dikembangkan selama 2 tahun terakhir ini, yaitu rumah cepat tahan gempa. Diharapkan bahwa dalam tahun ketiga pengembangannya, rumah tersebut akan dapat memenuhi fungsinya secara optimal.

Dilanjutkan dengan Kuliah Tamu
Setelah peresmian pengurus daerah Jawa Timur, acara tersebut dilanjutkan dengan kuliah tamu oleh Ketua AARGI Pusat, Prof Dr Ir Adang Surachman MSc. Dalam presentasi dan tanya-jawab yang berlangsung selama 2 jam itu, Adang berbicara mengenai upaya-upaya penanganan bencana gempa di Indonesia, terutama pada aspek desain dan rancangan bangunan.

Menurutnya, solusi teknik merupakan cara yang paling tepat dalam menangani bencana gempa di Indonesia. Upaya-upaya lainnya meliputi prediksi gempa, zonasi pemukiman, dan asuransi bencana.

“Gempa tidak dapat diprediksikan, dan pemukiman sudah menyebar luas, bahkan di wilayah rawan gempa,“ ujar Adang. Sementara itu, asuransi untuk bencana gempa susah untuk diterapkan. Karena itu, ia menekankan pentingnya desain dan perencanaan bangunan yang baik di wilayah rawan gempa. (lis/fn)