Kompetisi yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (DIKTI) ini merupakan ajang yang diperuntukkan bagi tenaga akademik Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Indonesia. â€Seleksi ini dilakukan langsung oleh unit seleksi dari DIKTI untuk akademisi berprestasi,†ungkap Agus.
Berhasil menjadi juara nasional menjadi kebanggaan tersendiri bagi pria murah senyum ini. “Bangga sekali tentunya bisa menjadi juara nasional dengan mewakili ITS. Terlebih saat itu juga ada pak Nuh (Mendiknas, Mantan Rektor ITS, red),†ujar Kepala Sub Bagian Monitoring dan Evaluasi Bagian Keuangan BAUK ITS ini.
Karya unggul yang diusung Agus adalah bentuk audit keuangan untuk Perguruan Tinggi yang berstatus Badan Layanan Umum (BLU). Dengan status tersebut, bagian keuangan dituntut mampu memberikan laporan keuangan dengan baik seiring bertambah besarnya keuangan yang ada. “Sistem aplikasi ini kami namakan sebagai software keuangan,†akunya.
Sebelum keberangkatan ke Jakarta, banyak hal yang harus dipersiapkan karena syarat dari DIKTI sangat banyak dan kompleks. Semua data-data pendukung harus lengkap termasuk diskripsi diri yang diperkuat. “Untuk seleksi administratif ini berlangsung tertutup dan baru awal Juli diumumkan bahwa saya lolos ke tingkat nasional,†ungkap Agus.
Di tingkat nasional ini, pria kelahiran Surabaya tersebut harus beradu dengan 47 peserta dari seluruh PTN dan PTS se-Indonesia. Apalagi pada seleksi pertama tingkat nasional ini dari 47 peserta langsung dieliminasi menjadi sepuluh peserta saja. “Seleksi pertama ini kami diminta presentasi tentang dsikripsi diri dan karya unggul,†ungkap pria yang sedang menyelesaikan S2 di UGM ini.
Untuk seleksi kedua, Agus menyebutnya sebagai presentasi berkelompok. Seluruh peserta dibagi menjadi tiga kelompok dan diberi kasus tentang keuangan serta diminta penyelesaiannya. Tema yang diangkat adalah pengelolaan keuangan berbasis teknologi informasi. “Kita disuruh presentasi tanpa bantuan apapun, power point juga tidak ada. Di situ juga ada psikolog yang mengamati semua gerak kita,†katanya.
Agus menambahkan, salah satu poin besar dari penjurian yang ada adalah tentang keunggungan dari karya unggul peserta. Terlebih karya unggul milik ITS telah mendapat pengakuan langsung dari DIKTI. “Rencananya software itu akan menjadi pilot project kampus BLU yang lain,†ujarnya bangga.
Dengan kemenangan tersebut, Agus memiliki harapan terhadap bidang yang digelutinya. Terutama terkait laporan keuangan yang menjadi perhatian khusus Perguruan Tinggi yang telah menjadi BLU. “Saya berharap laporan keuangan yang akan dinilai oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) mendapatkan qualified opinion wajar tanpa pengecualian,†harapnya. (hoe/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung