ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
22 Juli 2010, 07:07

Lolos ke Final dengan Sabuk Musik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Keempat mahasiswa tersebut adalah Asrul Yanuar, Desy Puspitasari, Alifi Adia Pranatha, dan Hendro Tri Utomo. Mengusung sebuah ide sederhana, tim yang mereka namai Baby Belt berhasil lolos seleksi lomba bisnis plan yang diadakan oleh Putra Sampoerna Foundation Alumni Association (PSFAA). “Finalnya  Sabtu (24/7)  mendatang untuk presentasi rencana usaha,” terang Desy, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2007.

Diakui Desy jika ide membuat Meloby berasal dari timnya terdahulu saat menempuh mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk. Namun, untuk produk kali ini lain ada beberapa inovasi tambahan. Ketika ditanya alasan menamai produk tersebut Meloby, menurut Desy itu karena ada unsur musik. “Ini adalah sabuk khusus ibu hamil yang dilengkapi dengan musik,” imbuhnya.

Dalam produknya, tim Baby Belt menggunakan converter. "Satu terhubung dengan earphone sang ibu, sedangkan satu lagi untuk headset di perut ibu,” ujar pemilik usaha Bonik (Abon Ikan) ini. Alat sebagai sumber musik pun juga tak aneh-aneh, bisa berasal dari handphone atau mp3. Menurut Desy, berdasarkan referensi jurnal ilmiah musik terbukti dapat meningkatkan kecerdasan otak anak.

Konsep yang digunakan alat bernama Meloby ini pun ternyata juga cukup sederhana, berupa sabuk yang sifatnya elastis dilengkapi penyangga. Inovasi berupa penyangga dimaksudkan untuk menyangga perut sang ibu. “Agar si ibu tidak sakit karena terlalu berat menahan beban,” ujar Desy yang ditemui saat membuat prototype Meloby bersama ketiga rekan setimnya.

Ditanya mengenai kelebihan produk buatan mereka, Desy menjelaskan bahwa Meloby sangat fleksibel dan multifungsi. “Sambil jalan-jalan pun juga bisa dipakai, desainnya juga tetap modis alias fashionable karena warna sabuknya bisa diganti-ganti,” terang Desy. Selain itu, menurut Desy inovasinya tersebut adalah yang pertama di Indonesia. Sedang produk sejenis di luar negeri harganya bisa mencapai Rp 1 juta lebih, sedangkan Meloby hanya Rp 225 ribu.

Sementara itu, untuk persiapan presentasi yang akan digelar di Sampoerna Square akhir Juli mendatang, Desy mengaku tengah melakukan berbagai persiapan bersama timnya. “Kami tengah menyiapkan prototype, poster, banner, serta slide presentasi,” imbuhnya.

Tak ketinggalan, dukungan juga datang dari Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Workshop Entrepreneur and Technology (WE&T) ITS, Drs Soehardjoepri MSi. “Kami juga akan melakukan presentasi di depan pak Djoepri sebagai masukan sebelum tampil di final,” ujar mahasiswa yang juga mantan Direktur Eksekutif WE&T tersebut.

Desy menambahkan bahwa timnya juga menerima masukan dari Saut Saragih, alumni London Business School. PSFAA sendiri ternyata juga memfasilitasi adanya mentoring bagi masing-masing finalis. “Banyak masukan yang kami terima terkait rencana usaha yang kami ajukan, seperti melakukan survei pasar,” terang Desy.

Ketika ditanya mengenai harapan terkait kompetisi, Desy berharap, “Semoga bisa membawa nama ITS dan WE&T khususnya. Kami ingin menularkan motivasi kepada adik-adik juga,” ujar Desy. Selain itu Desy juga berharap agar produk-produk buatan negeri sendiri bisa bersaing dengan produk asing. (fi/nrf)

Berita Terkait