Dari hasil SNMPTN yang diumumkan hari sabtu kemarin, tercatat ada 1.062 calon mahasiswa yang dinyatakan diterima di kampus ITS. Selain itu juga ditambah 157 calon mahasiswa yang diterima lewat Ujian Masuk (UM) jurusan Desain Produk Industri. Di hari pertama daftar ulang, tidak banyak pendaftar yang antri di setiap pos pendaftaran. “Kita berharap pendaftar tidak membeludak di hari –hari terakhir. Tapi biasanya hari terakhir pasti ramai,” ungkap Ir Agus Gunaryo, Kepala Bagian Pendidikan dan Kerjasama BAAK ITS.

Hampir tidak perubahan pada mekanisme pendaftaran ulang tahun ini. Hanya terdapat perubahan sidikit terkait dengan hasil cetak Kartu Tanda Mahasiswa Sementara (KTMS) yang akan didapatkan pasca daftar ulang. “Hasil cetak KTMS akan dibuat lebih bagus dari yang dulu,” ungkap pria yang akrab disapa Agus ini.

Selain itu, untuk mengurangi jumlah antrian yang biasanya mengular di ruang pendaftaran, pihak panitia menambahkan jumlah komputer untuk entry data. “Biasanya jumlah antrian tempat pendaftaran sangat banyak, tahun ini ini kami sediakan sepuluh komputer untuk menghindari antrian panjang. Ini juga sebagai bentuk peningkatan layanan kami” imbuhnya.

Setelah daftar ulang dilaksanakan, aka ada empat kegiatan yang akan dilaksanakan yakni ESQ atau training kepribadian, Tes Potensi Akademik (TPA), Psikotes dan TOEFL. Untuk mempersingkat pendaftaran, semua jadwal kegiatan di atas bisa didapatkan langsung setelah daftar ulang. “Kalau sebelumnya untuk setiap tes harus mendaftar lagi, kemudian antri lagi, jadi cukup lama. Untuk tahun ini semua jadwal akan didapat setelah daftar ulang,” imbuhnya.

Mekanisme pendaftaran ulang dimulai dengan melakukan pembayaran SPP dan SPI yang bisa dilakukan di seluruh cabang BNI se-Indonesia. Dilanjutkan dengan cek kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak ITS sendiri bertempat di Gedung Medical Center. Setelah itu dilakukan proses regristrasi diteruskan dengan entry data di Plasa Dr Angka. Terakhir mahasiswa difoto dan akan memperoleh KTMS serta jadwal kegiatan selanjutnya.

Dengan model mekanisme seperti ini nyantanya masih banyak calon mahasiswa yang bingung. Yang paling banyak mereka tidak tahu tempat hingga masih banyak orang tua yang turut campur dari awal sampai akhir pendaftaran. Misalnya Andrian yang diterima di jurusan Teknik Sipil ini mengeluh dengan jauhnya tes kesehatan. “Jauh sekali mas, saya baru tahu kalau ada bus yang mengantar setelah selesai mendaftar,” ulasnya.

Lain halnya dengan Sri Indayani, Ibu dari Galih ini rela cuti sehari untuk mendampingi anaknya mendaftar ulang. “Mumpung masih awal-awal mas, jadi tidak mengantri. Kalau dilepas sendiri, anak saya takut bawa uang tunai yang banyak itu,” ujarnya. (hoe/fn)