KFC rupanya singkatan dari Keputih Flanel Creativity. Sesuai namanya, kegiatan ini merupakan pelatihan membuat kerajinan dari kain flanel yang ditujukan bagi ibu-ibu warga Keputih. ”Beastudi Etos pusat mewajibkan penerima beasiswa untuk menciptakan kampung produktif di wilayahnya masing-masing,” ungkap M Dhanar Such Rufi Fajri selaku Ketua Panitia KFC.

Pelatihan yang bertempat di Keputih Gang III No 47Bini dilaksanakan selama tiga minggu sebanyak enam kali pertemuan, dimulai sejak Sabtu (3/7). ”Hari ini (10/7) sudah pertemuan yang ketiga,” ujar mahasiswa angkatan 2008 yang akrab disapa Dhanar ini. Sebagai pelatih pihak panitia menghadirkan dua orang dari Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF).

Produk kain flanel yang dihasilkan pun harus unik dan berbeda dari yang ada di pasaran. Oleh karena itu, tema pertama untuk produksi KFC pertama ini adalah Idul Fitri. Jadi, produksi pertama adalah pembuatan gantungan boneka manusia berbaju muslim.

Selain itu momen kedatangan mahasiswa baru juga dijadikan peluang oleh pihak panitia. Menurut Dhanar, biasanya mahasiswa baru yang masih baru datang ke ITS pasti mengincar souvenir berlogo ITS. Nantinya akan dipasang logo ITS pada baju bonekanya, agar terlihat seperti mahasiswa ITS yang berbaju muslim. ”Selama ini kan souvenir ITS hanya pin, gantungan kunci, dan stiker yang standar. Gantungan kunci dari flanel ini tentu akan menjadi souvenir yang unik,” tuturnya.

Nantinya produk tersebut akan dipasarkan di Sakinah, Mawadah, dan Koperasi Mahasiswa (Kopma) ITS, dengan segmen pasar awal mahasiswa. ”Kami akan membantu pemasaran selama dua sampai tiga minggu, setelah itu kami akan melakukan analisa pasar,” jelas Dhanar. Jika pasar mengirimkan sinyal postif, maka pihak panitia akan memberikan modal lagi pada ibu-ibu Keputih untuk mengembangkan produk dengan inovasi yang lain.

Acara ini pun mendapat respon positif dari warga Keputih. “Acara ini bagus, dapat membangkitkan kreativitas kami, para ibu-ibu,” ujar Zumrotul Hasanah, salah satu peserta KFC. Zumrotul juga berniat untuk memperoleh pendapatan dari kemampuan barunya membuat keterampilan dari kain flanel ini. Program ini diharap mampu mencetak sebuah kampung kreatif dalam waktu lima tahun.(sat/yud)