Dalam pemilihan rektor kali ini masih menggunakan metode yang hampir sama dengan sebelumnya. Karena status ITS masih sebagai perguruan tinggi negeri (PTN). "Sesuai aturannya yang mempunyai hak memilih adalah senat," jelas Prof Dr Ir Putu Raka, Sekertaris Senat ITS. Senat hanya akan memilih 5 calon rektor sesuai dengan aspirasi dari semua elemen kampus yang ada di ITS.

Menurut Prof Putu Raka, syarat yang ditetapkan untuk calon orang nomor satu di ITS ini meningkat dari yang sebelumnya. Diantaranya pendidikan terakhir harus S3, dan telah mempunyai pengalaman manajerial minimal setingkat pimpinan jurusan. "Kita kan memilih pemimpin tertinggi, ya kita harapkan adalah orang yang memiliki kelebihan dari yang lain," ungkapnya.

Dari 74 orang calon yang memenuhi syarat tersebut akan dimintai kesediaannya. Panitia berharap bisa maksimal dengan banyaknya calon yang mengirimkan surat pernyataan kesediaannya. "Kalau bisa sampai 50 calon yang mengirimkan, kita akan senang, ibaratnya dagangannya laku," ungkap Putu Raka. Rabu (21/7) adalah batas akhir pengembalian surat pernyataan kesediaan yang akan menggambarkan siapa saja calon yang akan memimpin ITS kedepan.

Mengenai suara dari sivitas akademika yang lain selain senat, Ir Sritomo Wignjosoebroto Msc, Ketua panitia pemilihan calon rektor menegaskan bahwa tetap akan ada penjaringan yang berdasarkan suara dari para dosen, karyawan, dan juga mahasiswa. "Semua aspirasi akan disalurkan, tetapi keputusan akhirnya ada di senat dan itu tergantung masing-masing individu senat itu sendiri," jelasnya.

Proses pemilihannya adalah dari sejumlah calon yang menyatakan bersedia akan dipilih lima calon. Kemudian akan ada penjaringan aspirasi oleh semua sivitas akademika,dimana aspirasi tersebut akan diserahkan kepada senat untuk menentukan tiga orang calon rektor yang diajukan ke presiden melalui menteri pendidikan nasional. "Tetapi biasanya yang dipilih sesuai dengan aspirasi yang diajukan," jelas Sritomo.

Panitia mengharapkan sampai Sabtu (13/11) sudah ada 3 nama calon rektor yang akan diajukan. "Karena peraturannya minimal sampai dengan batas penyerahan rektor yang lalu, yaitu 13 November," jelas Sritomo.(humas/yud)