Mereka adalah Muhammad Fauzi, Zia Ardhi, Achmad Ferdiansyah PP, Miftakhul Falah, dan Anugerah Fikri Y. Kelima mahasiswa yang getol menyoroti permasalahan masyarakat sekitar ini, akhirnya turun tangan melalui program kreatifitas mahasiswa bidang penelitian. Secara khusus, mereka memilih Tambaksari sebagai tempat penerapan karya mereka.
Mengapa kecamatan Tambaksari? Fauzi selaku ketua tim ini menyebutkan bahwa jumlah penderita DBD di daerah tersebut mencapai 222 orang. “Jumlah tersebut sangat besar bila dibandingkan kecamatan lain. Misal, kecamatan Pangkal hanya 23 orang,†tutur mahasiswa 2009 tersebut.
Sedikit informasi, pemerintah memang masih terlampau sering menggunakan fogging untuk mengatasi penyebaran penyakit yang disebabkan nyamuk Aides agepty. Padahal, salah satu program unggulan pemerintah itu hanya bersifat incidental dan jelas memberi dampak buruk bagi kesehatan.
Sebenarnya, TMT sudah diterapkan di negara Taiwan. “Kami juga ingin Indonesia menggunakan metode TMT untuk menanggulangi nyamuk,†ungkap Fauzi. Pasalnya, metode TMT memang sangat sederhana. Orang awam pun bisa membuatnya setelah belajar dalam waktu yang singkat.
“Alat ini bisa disebut penangkap nyamuk tradisional. Sebab, dibuat dari barang bekas serta memanfaatkan hasil fermentasi ragi dan gula sebagai media penarik nyamuk,†jelas Fauzi panjang-lebar. Kesederhanaan alat ini pun sesuai dengan target pengguna TMT sendiri.
Sosialisasikan TMT Lewat Grebek Kampung
Setelah melakukan analisis terkait kecamatan Tambaksari, Fauzi dan anggota timnya melakukan sosialisasi TMT kepada masyarakat. Tua-muda, besar-kecil, semua tumpah ruah memandang TMT yang secara bentuk cukup menggelitik. “TMT ini memang kami buat dari botol bekas 1,5 liter dan dominan hitam,†ujar Fauzi sembari tersenyum.
Bagi Fauzi, jika kegiatan sosialisasi hanya lewat pemberian cuma-cuma dalam bentuk jadi, masyarakat pasti sangsi menggunakannya. “Kami datang ke rumah penduduk (door to door) sambil membawa 30 sachet ragi dan gula serta TMT. Sehingga bisa diuji coba secara langsung. Tak lupa, kami juga memberi tanaman pengusir nyamuk,†tambahnya.
Selain itu, sosialisasi yang lebih kerap mereka sebut grebek kampung juga mendatangi beberapa pedagang di pasar. “Pedagang terlihat antusias menggunakan TMT. Mereka pun kami beri tumbuhan pengusir nyamuk,â€imbuh Fauzi.
Fauzi berharap, aka nada kegiatan grebek kampong lainnya. “Semoga selanjutnya kami bisa mensosialisasikan TMT ke kecamatan-kecamatan lain,†harap Fauzi akhirnya. (esy/fn)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung