Beberapa waktu ini, usaha kecil memang menjadi sorotan beberapa pihak. Pasalnya, Indonesia kaya akan UMKM unik dan kreatif. Entah UMKM tersebut sudah diwadahi oleh pemerintah atau pun masih terkatung-katung menunggu dana. Terkait UMKM setara institusi, banyak pula usaha mahasiswa ITS yang sudah menunjukkan kompetensinya bersaing di pasaran.

Dalam pameran ini, terbilang banyak pengunjung yang tertarik dengan karya ITS yang tergabung dalam badan inkubator lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPMM) ITS ini. “LPMM ITS sudah sering mengikuti pameran seperti ini,” terang Ir Elly Agustiani MEng sembari tersenyum.

Menurut dosen D3 Teknik Kimia ini, pameran tersebut sebagai sarana pengenalan ITS dan karya mahasiswanya. “Masyarakat jadi tahu kalau ITS juga memiliki banyak produk teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tambahnya. Namun, tidak semua karya mahasiswa bisa diikutkan pameran. “Karya mahasiswa yang siap jual dan bisa diproduksi yang kami pamerkan disini,” imbuh Elly.

Lihat saja, beberapa produk mahasiswa ITS dari berbagai jurusan pun disuguhkan dengan apik baik melalui brosur maupun produk nyatanya. Misalnya, Flexy Knock Down Bike dan easy operating kursi gigi khas mahasiswa Teknik Mesin. Ada pula PlazOre asli prodi Desain Produk. “Ini seni olah limbah kantong plastik. Jadi, plastik goreng dapat didikan tudung lampu seperti ini,” ungkap Elly seraya menunjukkan lampu yang berdiri manis di Pojok.

Tak hanya produk-produk berbasis teknologi, produk berupa minuman turut dikenalkan. Salah satunya, potea. Teh khas rempah-rempah ini cukup menarik pengunjung. Produk yang dikembangkan oleh Agro Green, salah satu UMKM yang dibentuk oleh beberapa mahasiswa Biologi ini sukses menarik minat pembeli. “Mari pak, potea bagus untuk kesehatan,” ujar Elly berpromosi. Memang teh satu ini berbeda dengan teh yang beredar di pasaran. Hanya dengan Rp 8.000 saja, pengunjung dapat membawa satu kotak potea yang berisi lima sachet.

Yanto, salah satu pengunjung yang menikmati potea gratis pun mengungkap khasiat minuman rempah tersebut. “Baru minum saja, saya terasa lebih bersemangat. Tenggorokan jadi hangat. Saya jadi tidak ngantuk lagi,” ungkapnya sambil membeli kemasan potea.

Selain memasarkan produk mahasiswa ITS kepada para pengunjung, Elly juga menyebutkan ia menerima permintaan pengunjung mengenai pembelian pesan atau hal lainnya. “Tadi ada pengunjung yang meminta pemilik produk ini memberi wacana dalam seminar,” pungkas Elly. (esy/yud)