ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
08 Juli 2010, 23:07

Faris, Meraup Rupiah Lewat Dagang Donat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Kegigihan Faris berwirausaha sejak dini patut diacungi jempol. Mahasiswa Biologi ini sudah merintis bisnis berjualan donat sejak Sekolah Menengah Atas. “Ketika SMA, saya tinggal bersama paman di daerah Sidoarjo, sejak itu saya juga berjualan donat di sekolah,” ungkapnya.

Selepas lulus SMA, Faris pun berhasil menembus kampus ITS. Semangat wirausahanya tetap menyala. Lagi-lagi, ia mencoba peruntungan dengan menjual donat. Baginya, donat adalah makanan yang tak pernah ketinggalan jaman.

Beberapa kantin di tiap jurusan menjadi ladangnya meraup rupiah. Terkadang, ia malah menjual secara langsung pada beberapa kelas di jurusannya. “Saya masuk ke kelas-kelas di jurusan untuk menjual donat tersebut,” ungkap putra kedua dari tiga bersaudara ini.

Faris berjualan setiap hari Senin sampai Jumat. Di saat itu juga, ia harus pulang pergi Surabaya-Sidoarjo untuk mengambil daganganya. “Tetapi untuk semester ini, saya bekerjasama dengan teman, dia yang ambil saya yang jualan, jadi tidak terlalu capek,” ungkap Faris.

Usaha yang dibangun Faris bukannya tanpa hambatan. Suatu saat ia pernah mengalami kerugian yang tak sedikit jumlahnya. Donat yang sudah ia bawa ternyata banyak yang tak laku. Bahkan, demi menutup kerugian ia harus mengurangi jatah makan hingga meminjam uang ke teman. “Untung rugi dalam berdagang itu sudah biasa, kalau untung untuk tambah modal, kalau rugi ya harus segera ditambal,” ungkapnya.

Sebenarnya, kesulitan ekonomi bukan menjadi alasan utama Faris untuk berjualan donat ini. Tanpa jualan donat pun sebenarnya kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi. Namun Faris mengungkapkan bahwa ia tidak puas melihat uang diam tidak menghasilkan apapun. “Uang itu percuma kalau berhenti, harus diputar dan dikembangkan supaya tidak mubazir,” ungkap pria kalem ini.

Bahkan Faris mengaku bahwa usaha berjualan donat selama ini tanpa sepengetahuan orang tuanya. “Saya takut orang tua saya kepikiran, jadi saya gak bilang,” ungkap pria kelahiran 23 Juli 1989 ini.

Ditanya apakah malu berjualan donat dikampus, Faris dengan tegas menjawab tidak. “Buat apa malu, yang penting halal dan Bismillah,” ungkapnya. Selain itu, terdapat dua motivasi besar yang membuat Faris tahan banting, yaitu perasaan tidak ingin menjadi beban orang lain dan dukungan teman-teman di jurusannya.

Mantan ketua kajian Islam jurusan Biologi ini mengungkapkan bahwa ia juga bermimpi menjadi orang terkaya se-Jawa Timur. “Supaya kita bisa lebih banyak beramal," ungkap mahasiswa yang selalu menjaga prestasi akademis meski sibuk berwirausaha ini. (rik/yud)

Berita Terkait