Sesuai dengan namanya, gedung yang menempati lokasi lahan kantin PENS ini rencananya dimanfaatkan sebagai tempat untuk mengembangkan penelitian dan kreativitas mahasiswa PENS. Menurut Pembantu Direktur II, Aries Pratiarso ST MT, akhir-akhir ini PENS kekurangan tempat untuk pelaksanaan kegiatan kreativitas mahasiswa, seperti robotika, kegiatan penelitian, kegiatan organisasi kemahasiswaan dan masih banyak lagi.
PENS pun tidak memiliki tempat khusus untuk menyimpan hasil kreativitas dan penelitian mahasiswa yang jumlahnya semakin bertambah. Mengenai fungsi dan tata letak ruang, mantan Ketua Jurusan Prodi Telekomunikasi ini menjelaskan untuk ruangan di lantai bawah masih dimanfaatkan seperti awal, yaitu kantin. Di atasnya (lantai 2, red) akan dipergunakan untuk lapangan robot, dan 8 ruangan lainnya untuk kegiatan kreativitas dan penelitian.
“Robot-robot karya mahasiswa, mobil listrik, dan masih banyak hasil kreativitas mahasiswa rencananya menempati ruangan di lantai 2 gedung itu. Sementara, desain awal kantin tetap akan menempati bawah," jelas Aries. Sehingga tidak perlu melakukan bongkar pasang lapangan robot yang memang setiap tahun harus diadakan.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini lapangan robot PENS menempati Hall Gedung Baru. Setiap akan dilaksanakan Kontes Robot, Hall diubah menjadi lapangan untuk latihan tim robot sebelum pelaksanaan kontes. Bersamaan dengan masa penerimaan mahasiswa baru (maba), Hall juga dipergunakan sebagai tempat pendaftaran ulang dan orientasi maba.
Untuk kegiatan itu, pihak manajemen melakukan bongkar pasang lapangan. “Faktor efisiensi dan estetika juga menjadi pertimbangan kami. Jika lapangan dipindah ke sana (gedung pusat penelitian, red) hall gedung baru akan lebih bersih dan nyaman,“ imbuh Aries. Diwawancarai terpisah, pembimbing tim robot PENS, Fernando Ardilla SST membenarkan hal itu. Apalagi kalau sudah mendekati pelaksanaan lomba, sekitar lapangan menjadi lebih berantakan.
"Maklum, tim biasanya bekerja malam hari dan meninggalkan bekas komponen yang berserakan,“ kata pria yang beberapa tahun ini aktif menjadi pembimbing robot. Beliau menyatakan, jika nanti gedung sudah dapat dipakai, tim akan lebih fokus dan bebas. “Mau latihan jam berapa pun tidak ada masalah dan dari sisi keamanan pasti lebih baik dibandingkan kalau masih di hall,“ imbuhnya. Bagi beliau, pindah pun masih perlu penyesuaian lagi mengingat mental tim lebih terbangun dengan baik, jika saat berlatih mereka ditonton oleh banyak orang.
Sebenarnya pembangunan gedung ini telah lama direncanakan. Kantin yang saat ini memiliki kapasitas sekitar 70 kursi ini rencananya juga akan dibenahi pelayanannya, sehingga dapat mengurangi antrean. Pihak manajemen PENS berusaha memperbaiki pelayanan kantin sesuai dengan masukan sivitas. Gedung yang dibangun dari dana DIPA PENS ini diperkiraan menelan biaya sekitar Rp 2 miliar.(humaspens/fn)
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas