Djarum Black Innovation Awards 2010 adalah kompetisi desain alat inovatif yang bermanfaat serta aplikatif di masyarakat. Hingga saat ini tak kurang dari 50 karya dari para peserta telah terpilih, salah satu karya terpilih tersebut adalah milik Asrul dengan lampu pemancing ikan.
Idenya berawal dari keprihatinan melihat para nelayan di Banyuwangi yang masih memanfaatkan lampu petromaks berbahan bakar minyak tanah saat mencari ikan. Fungsi lampu petromaks sendiri selain sebagai penerangan saat malam hari, cahayanya juga dimanfaatkan untuk menarik ikan agar mendekat.
“Kurang efisien jika harus menenteng kesana-kemari, belum lagi berbahan bakar minyak tanah yang dari segi harga tentunya kurang ekonomis,†ungkap mahasiwa yang akrab disapa Asrul ini. Alasan itu mendorong Asrul menciptakan sebuah inovasi yang bermanfaat terutama bagi para nelayan. Selain itu, lampu pemancing ikan ini hemat energi.
“Saya menggunakan listrik DC sebagai sumber tegangan lewat baterai aki karena selain harganya lebih murah, bisa diisi ulang juga,†ujar mahasiswa yang tengah menempuh tugas akhirnya ini. Sementara penggantung lampu sendiri digunakan kabel berwarna merah lengkap dengan pelampungnya.
Menurut Asrul berdasarkan referensi jurnal ilmiah yang dibacanya, ikan memiliki kecenderungan menyukai cahaya atau dalam istilah lain disebut fototaksis. Dalam desain alatnya ia menggunakan LED luxeon yang umur pakainya mencapai 80.000 jam. Tingkat pencahayaan redup tidaknya bisa diatur karena dilengkapi controller. “Warna lampunya juga bisa diganti,†terang mahasiswa yang menyandang Juara II lomba Marine Icon Innovation 2010 ini.
Cara penggunaanya pun sangat mudah, prinsipnya hampir sama dengan alat pancing biasa. Pertama, kabel dipanjangkan lantas pelampung serta lampu yang telah disesuaikan kedalamannya dilempar ke air. Barulah lampu dinyalakan dengan menghidupkan saklar baterai aki. “Kalau begini kan bisa juga digunakan jarak jauh sekaligus cahaya bisa menembus air karena lampunya tercelup,†jelas mahasiswa yang tengah menyiapkan berbagai inovasi lain dalam bisnisnya dalam waktu dekat tersebut.
Ketika ditanya harapan terkait kompetisi desain alat yang diikutinya, mahasiswa yang juga sibuk berbisnis di bidang IT ini mempunyai harapan tersendiri. “Semoga bisa menciptakan teknologi yang bermanfaat dan aplikatif,†pungkasnya. (fi/nrf)
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh