Mengenai SIM akademik, tak jarang mahasiswa yang mengeluh terkait aksesnya yang terbatas. Mahasiswa yang berada di luar pulau pun harus rela mengurangi jatah liburannya untuk kembali ke kampus. Entah untuk melihat nilai ataupun memilih mata kuliah yang akan diambil. Kini mahasiswa dapat tersenyum lega ketika pihak akademik ITS memudahkan akses tersebut.
“Sejak awal dibuat, SIM akademik memang tidak dapat dijangkau di luar kampus ITS,†tutur Mudji Sukur, maintenance akademik ITS. Ia menjelaskan bahwa pelayanan SIM akademik ini dimulai tahun 2004 silam. Keterbatasan akses ini, menurut Mudji, bukan disebabkan pihak ITS yang mengharuskan mahasiswanya melakukan proses peninjauan akademik di kampus.
Ada beberapa alasan yang mau tak mau menyebabkan akses SIM akademik terbatas. “Ini memang kebijakan dari pimpinan sebab masih ada kendala di security-nya,†tambah pria murah senyum ini. Dilihat dari kebutuhan ITS yang semakin berkembang, teknologi microsoft Active Server Pages (ASP) yang digunakan harus ditinggalkan dan beralih ke Hypertext Preprocessor (PHP).
“Teknologi ASP sudah tidak mendukung lagi dan jika ingin mempertahankan ASP, maka kita harus pindah ke ASPnet,†jelas Mudji. Dikatakan Mudji, PHP merupakan pilihan yang terbaik. “PHP ini gratis, bebas, dan banyak yang mengembangkan. Sehingga potensial digunakan ke depan,†terangnya lagi.
Tak hanya itu, alasan security turut menjadi pertimbangan pihak akademik ITS. “PHP memiliki keamanan yang berlapis. Jadi, sulit dijebol dari dalam atau luar,†ungkapnya. Dengan pertimbangan tersebutlah, akses SIAKAD dibuka secara meluas setelah rapat komunal antara Pembantu Rektor 1 (PR I), BAAK, dan pengembang teknologi microsoft bulan Mei lalu.
Ketika disinggung mengenai tampilan baru SIAKAD, Mudji mengaku bahwa tampilan tersebut bukan sesuatu yang baru bagi dua fakultas, yakni FMIPA dan FTIF. “Tampilan ini memang sudah diujicobakan untuk dua fakultas. Sedangkan tiga fakultas lainnya masih menggunakan tampilan lama hingga Mei lalu,†jelas Mudji sambil menuturkan bahwa tampilan ini sudah diterapkan ke seluruh fakultas sebab dirasa sudah memenuhi kriteria.
Hadir dengan tampilan baru, SIAKAD ITS pun menyajikan pelayanan baru pula. Dituturkan Mudji, sistem pemilihan mata kuliah yang lebih akrab disebut sistem FRS pun dapat dilakukan di luar kampus ITS. “Secara otomatis FRS memang dapat dilakukan di luar. Tapi, perwalian dengan dosen harus tetap dilakukan di kampus,†lanjutnya. Ketika ingin meng-entri-kan judul tugas akhir pun, mahasiswa yang sudah bekerja tidak perlu lagi merasa khawatir.
Bagi Mudji, teknologi ini dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ITS yang semakin hari semakin berkembang. Bahkan melalui pelayanan baru ini, SIM akademik, kepegawaian, dan satuan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa (SKEM) dapat diakses dengan single login. “Dulu semuanya memang masih terpisah-pisah,†papar Mudji.
Mudji berharap teknologi baru ini mampu memberikan kenyamanan pelayanan baik bagi mahasiswa maupun pegawai ITS. “Semoga kebutuhan mahasiswa tentang SIAKAD bisa berjalan dengan baik. Saya juga berharap satiap tahunnya ada perkemabangan teknologi baru,†harapnya. (esy/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung