Ruang-ruang kelas di setiap jurusan ditata untuk masing-masing menampung 20 orang peserta ujian. Beberapa dosen jurusan turut menjadi pengawas ujian. Hari ini jadwal ujian adalah Tes Potensi Akademik (TPA) pukul 08.00-09.00 diikuti break selama 45 menit sebelum ujian tes kemampuan dasar (Matematika Dasar, Bahasa Inggris, dan Indonesia) berlangsung pukul 10.00-11.00.
Para peserta tes memanfaatkan waktu istirahat mereka untuk berkumpul sesama teman-teman mereka, seperti yang dilakukan oleh Khonita Febriani, Andika Dwi Putra dan Yusuf Pradesar. Ketiga lulusan SMA 16 Surabaya ini sama-sama mempunyai pilihan untuk masuk ITS, meski tidak semuanya pilihan pertama.
“Pilihan saya yang pertama Statistika ITS, yang kedua FKM Unair,†tutur Khonita. Sementara Andika ingin masuk Teknik Perkapalan dan Yusuf lebih tertarik pada Teknik Kimia. “Tidak ingin jauh-jauh, di sekitar Surabaya saja,†Andika beralasan. “Lagian kan ITS memang punya nama yang bagus,†timpal Yusuf.
Ketiga-tiganya mengaku persiapan mereka untuk ikut SNMPTN hanyalah usaha belajar mereka sendiri, ditambah dengan les bimbingan. Mereka meyakinkan bahwa sudah belajar sekeras mungkin.
Diantara para peserta dari SMA, ada juga para peserta dari kalangan mahasiswa sendiri. Diki dari D3 Teknik Kimia kurang puas dengan jurusan tempatnya sekarang menekuni ilmu dan ingin mengikuti ujian lagi demi mencapai impiannya, Teknik Elektro.
Lulusan SMA Negeri 1 Bojonegoro ini mengaku tidak punya cukup waktu untuk belajar mempersiapkan diri untuk ujian. “Saya bondo nekat,†tawanya.
Meskipun begitu, ia mengaku tidak terlalu kesulitan mengerjakan soal-soal hari ini. Hanya saja ia merasa kekurangan waktu. “Soal-soal Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris banyak sekali yang berupa bacaan, sebagian besar waktu saya habis untuk membaca soal,†sesalnya.
Ketika ditanya soal joki ujian, Khonita mengakui bahwa ia sendiri pernah ditawari oleh seorang yang dikenalnya dengan baik. “Tetapi saya tidak mau,†ujar gadis berjilbab dan berkacamata ini yang bercerita bahwa joki tersebut meminta imbalan sebesar Rp 50 juta bila berhasil lulus.
Selain peserta ujian, tampak juga beberapa orang tua yang turut datang menemani putra-putri mereka mengerjakan ujian. Yudi Supriyanto dan Hernawati datang dari Tuban beserta putra mereka, Hernandi Sukmana. Lulusan SMA Negeri 1 Gedangan Tuban ini ingin masuk Teknik Mesin ITS dan hari ini menjalani ujian di jurusan Arsitektur.
Kedua orang tua ini tidak keberatan menemani putra pertama mereka itu meski harus mengambil cuti dan meninggalkan putra lain mereka di Tuban bersama nenek dan kakeknya. Di Surabaya, mereka menyewa hotel. “Anak saya adalah investasi bagi saya. Saya tidak keberatan untuk mendukung dia dengan cara apapun, selama ia punya semangat yang tinggi,†ujar Hernawati tulus. (lis/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung