Kapal ini bisa jadi sebuah hadiah istimewa dari Ikatan Alumni (IKA) ITS pada Dies Emas ITS. Ide ini bermula dari khayalan Muhammad Habibie, salah satu punggawa Ekspedisi Kapal Samudraraksa ke Afrika tahun 2003 lalu. â€Ingin bernostalgia dengan kejayaan maritim Indonesia,†ujar alumni Teknik Perkapalan angkatan 97 ini singkat. Kebetulan, ITS juga menjadi sentral dari studi kelautan. Hal itu membuat Habibie semakin bersemangat mewujudkannya.
Setelah melalui seminar dan diskusi yang melibatkan banyak ahli kapal (termasuk Dr Daniel M Rosyid, Dosen Fakultas Teknologi Kelautan ITS) dan ahli sejarah purbakala, dicapailah desain yang mendekati kapal dagang pada masa Majapahit berjaya. Habibie adalah seorang desainer sekaligus supervisor pembangunan kapal tersebut. â€Bangga juga. Sebuah pengakuan atas kapasitas alumni ITS,â€.
Sejak Desember 2009, kapal dibangun. Sejumlah lima belas ahli kapal kayu dari Madura bekerja siang malam merealisasi desain kapal yang memiliki panjang 20 m dan lebar total 10 meter ini. Mulai dari dasar kapal, lambung, geladak, cadik, dua tiang layar, sampai dua kemudi dibangun bertahap. Sayang, dayung yang seharusnya bertengger di sisi kapal dihilangkan. â€Gambar dayung tidak cocok untuk direalisasi pada kapal ini,†ujar Haji Supardi, salah satu pengrajin.
Setelah tujuh bulan berlalu, kapal itu berdiri gagah menghadap matahari terbit di tepi pantai Slopeng, Sumenep. â€Tinggal pemasangan baling-baling, dan sistem kelistrikan. Kira-kira dua hari lagi selesai,†ujar Supardi. Memang sekilas kapal ini terlihat modern. Tapi jangan kaget kalau badan kapal ini tak mengandung besi satu gram pun alias kayu orisinil yang didatangkan langsung dari berbagai daerah di Indonesia. Dan rencanannya kapal ini akan lebih banyak menggunakan layar ketimbang mesin 100 PK. â€Memakai mesin karena ekspedisi ini dibatasi waktu. Sekedar membantu kalau tidak ada angin,†lanjutnya.
Enam bulan waktu tempuh, ekspedisi ini akan mengunjungi banyak negara. Kapal akan berlayar dari Sumenep ke Jakarta 24 Juni.â€Tanggal 27 Juni sudah harus di Jakarta,†Supardi menambahkan. Kabar terakhir, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memimpin langsung pelepasan ekspedisi ini.
Rute pertama, kapal ini akan mampir ke Brunei, Manila dan Taipeh sebelum sampai Di Jepang. Di Jepang nanti, Kapal akan berkunjung ke beberapa kota seperti Okinawa, Nagasaki, Kagoshima, Tokyo, Osaka dan Fukuoka. Jepang adalah tujuan akhir kapal mengingat abad ke 13 lampau, Jepang dan Majapahit punya hubungan dagang yang erat. Rute pulang, kapal akan melalui banyak pelabuhan besar seperti Shanghai, Hong Kong, Ho Chi Minh, Pnom Penh, dan akhirnya sampai di Jakarta.
IKA ITS Jakarta Raya mengaku bangga bisa ikut berkontribusi dalam ekspedisi pariwisata dan budaya nasional ini. Melalui ketua umumnya, Ir Sunaryo Suhadi MBA, memberi apresiasi dan sokongan yang besar pada ekspedisi ini. â€Pas sekali, ITS, Centre of Excellent Kelautan Indonesia, Fakultas Teknik Perkapalan – Majapahit, Trowulan, Jawa Timur, Tahun Emas ITS, pas sekali,†tutup pria yang cukup berjasa mempopulerkan technopreneurship di kalangan mahasiswa ITS. (bah)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi