Standardisasi pembelajaran ini dimaksudkan supaya tidak terjadi ketimpangan terlalu jauh antar perguruan tinggi (PT). Saat ini BSNP masih melakukan fiksasi untuk draf standarisasi tersebut. Dengan talkshow tersebut diharapkan adanya masukan dari PT supaya draf tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan PT. "Supaya standardisasi ini benar-benar diharapkan oleh komunitas PT, yang nantinya diikat oleh Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)," jelas Prof Dr Haman Hadi MSScD dari Yogyakarta.

Haman ditemani oleh Prof Dr Susanto dari Semarang dan Prof Dr Nyoman Dantos dari Bali. Ada beberapa bagian yang menjadi bahasan dalam standardisasi tersebut, yaitu proses pembelajaran, kurikulum, dan mahasiswa. Serta bagaimana kebijakan dari pimpinan kampus dalam melaksanakan kontrol dan menyediakan proses pendidikan.

Prinsipnya, penyelenggaraan pendidikan adalah untuk membentuk insan cerdas yang komprehensif. Dan mampu memperdiksi untuk optimalisasi kompetensi dari mahasiswa. "Pembelajaran bukan hanya pada event antara dosen dan mahasiswa saja, tetapi semua kejadian yang mendukung pembelajaran," Jelas Haman. Pembelajaran adalah proses interaksi antara mahasiswa dengan dosen dan pendukung yang lainnya.

Diharapkan pembelajaran bisa diarahkan menjadi Student Center Learning (SCL). SCL adalah proses pembelajaran yang menjadikan mahasiswa sebagai pusat pembelajaran. SCL bersifat interaktif dan mendorong partisipasi aktif dari mahasiswa untuk mengoptimalkan kompetensinya. Tetapi hal itu sangat tergantung dari kondisi dari mahasiswa yang ada di PT tersebut. Dan banyak yang kesulitan untuk mengembangkan konsep tersebut. "Sehingga kemudian proses belajarnya kembali tergantung pada dosen, atau dengan fatwa-fatwa dari dosen," ungkap Haman.

Untuk kurikulum, pengembangannya diharapkan bisa sesuai dengan standar pelayanan dan kompetensinya. Sehingga bisa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan atau lemabaga yang memakai jasa lulusannya. Kepempimpinan kampus juga diharapkan membuat kebijakan yang mendukung iklim peningkatan kompetensi dan kreativitas dari mahasiswanya, dengan menyediakan sarana dan pendanaan yang memadai.(ims/bah)