Fashion show di atas bukanlah pagelaran fashion yang biasa kita lihat di hotel ataupun mall. Catwalk nya saja hanya berupa karpet sepanjang 3 meter. Berjudul Rise and Shine: Ethnic Cloth, fashion show ini adalah tugas pamungkas dari mahasiswa mata kuliah minor Fashion Design.
Menggunakan bahan utama kain khas Indonesia, rancangan yang dihasilkan mahasiswa kampus teknik ini tak kalah dengan mahasiswa jurusan fashion. Songket, ulos sampai sutera Makassar diubah menjadi beragam gaun yang chic. Ada Mesmerize Etnoglam, Tropical hingga Classy Glamorous adalah beberapa judul rancangan yang muncul.
Menurut Dosen mata kuliah Fashion Design, Anggra Ayu Rucitra, ST, rancangan yang muncul berbentuk pakaian ready to wear yang disesuaikan dengan karakter wanita range usia mahasiswa yaitu 18 hingga 25 tahun. Anggra sendiri mengaku bahwa fashion dan fashion show adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan sehingga ujian akhir ini pun dikonsep seperti ini.
Fashion Design adalah mata kuliah baru yang muncul dalam Despro selepas adanya ekivalensi. Di kelas ini mahasiwa diajarkan menggambar proporsi tubuh hingga mengenal bahan. Benar-benar layaknya seorang fashion designer. Tak hanya mahasiswi, tercatat beberapa mahasiswa putera pun mengikuti kelas ini. Anggra menyebut bahwa kelas ini awalnya hanya berupa percobaan, tetapi ia mengaku sangat senang dengan respon mahasiswa yang sangat baik terhadap kelas ini. “Mungkin kalau responnya luar biasa bisa menjadi cikal bakal jurusan fashion dan tekstil,†harapnya.
Tak hanya dosen dan Kepala Jurusan Despro yang menyempatkan hadir dalam acara ini, tampak pula Dekan FTSP Ir Joni Hermana MscES PhD dan Pembantu Dekan Ir. Heppy Kristijanto MS. Mengenai hal ini Anggra mengaku surprise dengan kedatangan para petingggi fakultas ini. Walaupun tidak diundang secara khusus tetapi bersedia hadir dan memberikan dukungan tersendiri untuk acara ini.
Di sisi lain walaupun judulnya fashion show, tetapi acara ini berlangsung jauh dari aura fashion show yang biasanya formal. Fashion show ini malah menjadi ajang saling menggoda antar mahasiswa. Melihat kawannya yang biasanya tomboy sekarang berjalan di atas catwalk tak disia-siakan oleh mahasiswa lainnya untuk menyoraki dari sisi panggung. Contohnya adalah Retno Murti yang mendapatkan sorakan riuh saat membawakankan mini dress hijau bertema tropis menggantikan jeans yang biasa dipakainya. (tyz/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung