Despro memang selalu berbeda dari jurusan pada umumnya di ITS, mulai ujian masuknya, penampilan mahasiswanya yang dikenal "nyeni" sampai UAS-nya pun dibuat beda. “Sebenarnya UAS dalam bentuk pameran ini dilakukan tiap semester,” ungkap dosen Desain Komunikasi Visual 4 (DKV 4), Rahmatsyam Lakoro SSn MT.

Pria yang biasa dipanggil Rahmat ini mengungkapkan bahwa pameran tersebut adalah puncak dari program belajar mengajar selama satu semester. “Sebenarnya sebelum pameran ini, tiap tim yang terdiri dari 6-7 mahasiswa melakukan serangkaian kegiatan, termasuk survey ke kota yang menjadi tugasnya. Dan setiap pertemuan keempat, kita melakukan presentasi sampai mana perkembangan tugas ini, baru setelah semua sudah oke, kemudian melakukan pameran akademik seperti ini,” beber Rahmat.

Ditanya mengenai tema yang diangkat, pria berjenggot tipis ini mengungkapkan bahwa setiap daerah mempunyai potensi yang sudah nampak maupun yang belum tergali, dan semuanya memerlukan pencitraan untuk promosi ke luar. “Setiap daerah mempunyai identitas yang berbeda dan itu perlu divisualkan untuk pencitraan keluar,” ungkap Pria asal Sulawesi ini.

Terdapat 10 daerah yang semuanya berasal dari Jawa Timur dan dipilih pada pameran ini , yaitu Bojonegoro, Lamongan, Blitar, Bangkalan, Gresik, Mojokerto, Ponorogo dan Malang. “Malang dibagi tiga, Kota Malang yang khas dengan edukasinya, Kota Batu yang terkenal dengan wisata dan Kabupaten Malang dengan keindahan alamnya, jadi semuanya berbeda dan tidak ada yang sama,” ungkap Rahmat.

Rahmat juga berharap bahwa pameran ini tidak berakhir begitu saja dan mendapat respon dari Pemerintah Kota (Pemkot) yang dipamerkan. “Kita sudah berhubungan dengan pemerintah daerah asal mulai awal, dan kami pun juga mengundang mereka untuk datang ke sini ketika pameran ini. Harapannya nanti ada feedback dari Pemda tersebut,” ungkap pria ramah ini. Dan rencannya Bupati Bangkalan akan hadir, tapi kita tunggu saja, tambahnya.(rik/bah)