ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
29 Mei 2010, 13:05

Siswa SMA Mainkan LEGO Bricks di Arsitektur

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam kompetisi tersebut, para siswa dari SMA di kawasan Surabaya diharuskan membuat sebuah sculpture bertema pendidikan dengan LEGO Bricks. Mereka diberi waktu sekitar 4 jam untuk menyelesaikan sculpture tersebut.

Ada empat belas grup yang mendaftar dalam kompetisi tersebut tetapi hanya dua belas yang hadir. Tiap kelompok terdiri dari dua hingga tiga orang. Tangan-tangan mereka tampak sibuk berseliweran ramai di atas meja.

Membuat sculpture tersebut tidak mudah. Jumah potongan Bricks yang disediakan terbatas. Selain itu warnanya juga berwarna-warni yakni merah, kuning, hijau dan biru. Para peserta ditantang untuk bisa menyusun balok-balok dan warna-warna tersebut semenarik mungkin.

Hasilnya pun bermacam-macam. Ada kelompok dari SMAN 15 Surabaya yang beranggotakan Aldila Nurul Azizah, Raden Rizky WK, dan Shinta Ayu. “Kami membuat sebuah perpustakaan dari gerbong kereta tua,” tutur Rizky.

Sementara di meja seberang terdapat kelompok dari SMAN 2 Surabaya. Sculpture mereka telah terbentuk hanya dalam waktu 2 jam. Mereka adalah Anindita Riesta A, Tegar Pamungkas dan Syahdat Perkasa yang membuat sebuah tower, atau menara, dengan huruf-huruf A-B-C-D mengelilingi keempat sisi-sisinya.

“Sebenarnya bentuk ini lain dari yang kami rencanakan sebelumnya,” tutur Syahdat sembari menunjukkan beberapa contoh gambar yang telah ia kumpulkan sebelum perlombaan. Ia juga mencontohkan beberapa sketsa yang menujukkan bagaimana bentuk mereka berkembang dengan sendirinya selama perlombaan.

Setelah sculpture terbentuk, para peserta diharuskan menuliskan konsep mereka dengan cara yang semenarik mungkin. Penilaian akan dilakukan oleh tiga dosen, yaitu Dr Ing Ir Bambang Soemardiono, DR Ing Ir Hari Wardono Soeharno dan Endy Yudho ST MT. Lima finalis akan diwajibkan untuk mempresentasikan hasil karya beserta konsep mereka.  Selanjutnya akan dipilih tiga pemenang yang akan dihadiahi piala oleh HIMA Sthapati.

Sementara itu, wakil ketua panitia Adinda Rahmadina mengatakan bahwa tahun ini para mahasiswa Arsitektur ingin merubah konsep pengenalan jurusan mereka. “Dari yang semula mendatangi satu persatu SMA-SMA di Surabaya, kali ini kami ingin mengundang para siswa tersebut untuk melihat langsung kehidupan di jurusan Arsitektur”, tutur Adinda. (lis/nrf)

Berita Terkait