ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Mei 2010, 23:05

Maritime Challenge Bersiap Menuju Kanada

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Suasana bengkel non metal PPNS ITS nampak berbeda dari biasanya. Hampir setiap hari, banyak anggota Maritime Challenge yang sibuk mempersiapkan banyak hal untuk perlombaan bidang kemaritiman yang akan dihelat tanggal 24-31 Juli tersebut. Namun, Selasa kemarin (25/5) justru hanya tampak satu orang saja, ia pun tak terlihat sibuk.

“Kru yang lain sedang ada di base camp. Dikumpulkan semua sebelum dikirim ke Kanada,” ucap Ahmad Fathoni satu-satunya kru yang ada di tempat. Letak base camp yang lumayan jauh, di eks gedung Desain Produk, mengharuskan proses pengambilan barang menyita waktu yang lama.

Dari deretan barang yang sudah dibawa, terlihat beberapa perlengkapan perlombaan yang sudah diusung. Di samping kapal Garuda Nusantara yang berdiri gagah di sampingnya, ada beberapa kardus mie instan, sarden, air kemasan dan aneka jenis tali temali. “Makanan ini kami bawa untuk mengantisipasi kalau makanan yang disediakan di sana tidak cocok dengan kami,” imbuhnya. Tali-tali yang ada antara lain jenis Rope, Jackstay & Sack Transfer dan Rigging.

Jika ditotal, barang-barang mereka mencapai dua ton lebih. Itu sudah termasuk kapal tradisional (Yole de Bantry ) sepanjang 12 meter yang lebih ringan dari kapal sebelumnya, kapal Merdeka. “Untuk mengirimkan semua barang-barang tersebut kira-kira butuh waktu 40 hari,” kata mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ini.

Toni menambahkan, setelah semua perlengkapan tersebut dikirimkan lewat jalur laut, baru ke-17 kru berangkat sepekan sebelum perlombaan. “Selain kru yang ada, rencana Pak Daniel (Daniel M Rosyid, Pembina MC, red.) juga akan ikut berangkat,” ujar pria asli Lamongan ini.

Sebelumnya, tim ini sudah mempersiapkan kapalnya enam bulan lebih. Termasuk latihan fisik dan latihan langsung di laut. Selain menggelar latihan rutin di pantai Kenjeran, Tim MC ITS juga pernah menggelar latihan bersama instruktur dari Kopaska (pasukan elit TNI AL) di Armada Timur RI Perak, Surabaya.

Misi Budaya dan Bambu Titipan Tim Perancis
Pada perlombaan yang akan diikuti oleh 16 negara se-Asia Pasifik ini, tidak hanya misi kompetisi maritime yang diusung, namun juga ada misi budaya yang akan dibawa dari masing-masing negara. “Nanti aka nada sesi atraksi dari tiap negara, kita akan memainkan angklung. Setelah itu kita akan memberikan angklungnya sebagai cinderamata dari Indonesia,” tambahnya.

Selain angklung, ada juga plakat dari kayu asli Indonesia dan beberapa bambu yang akan sengaja dibawa ke Kanada. “Ini titipan dari tim Perancis untuk digunakan sebagai tiang layar kapal Golean yang kami berikan pada tahun 2006 kemarin,” ujarnya. Harap dimaklumi, pohon bambu memang tidak bisa tumbuh di negara barat. (hoe/yud)

Berita Terkait