ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 Mei 2010, 01:05

Sinergi Potensi Dua Fakultas Besar

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) merupakan dua fakultas terbesar yang ada di ITS. Kedua fakultas tersebut berasal dari dua jurusan yang mengawali keberadaan ITS, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin. Hingga di usia ITS yang ke-50, FTI memiliki 6 jurusan dan 4 program studi (prodi) D3 dan untuk FTSP terdiri dari 6 jurusan dan 1 prodi D3.

Pameran dibuka oleh Prof Dr Ir Eko Budi Djatmiko MSc, Pembantu Rektor  (PR) IV ITS. Ditemani Dekan FTI Prof Dr Ir Sulistijono DEA dan Dekan FTSP Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, Eko berharap agar ada sinergi antar fakultas untuk kemajuan ITS. "Jika selama ini kita mencari bahan-bahan penelitian dari luar, padahal di tempat kita banyak penelitian yang tak kalah baiknya. Cuma tidak banyak yang tahu," ungkap Eko.

Pembukaan pameran ditandai dengan pemukulan gong oleh PR IV dan pemotongan tumpeng. Dr Widya Utama DEA, kepala MIK yang merupakan penyelenggara menyatakan tujuan dari pameran yang diadakan rutin ini adalah untuk mensosialisasikan semua unit yang ada di ITS ke masyarakat.

Beragam karya dipajang di area pameran, mulai dari maket jembatan, bendungan, Bandara Juanda, hasil foto satelit,  program kreatifitas mahasiswa (PKM), dan desain mobil Sapu Angin. Pameran ini juga dimeriahkan dengan  iringan musik dan doorprize yang disediakan oleh FTI dan FTSP.

Karya Mahasiswa

Diantara PKM yang ikut dipamerkan adalah kanvas rem dari kulit gabah. PKM ini adalah karya dari mahasiswa Teknik Material. Kanvas rem ini telah berhasil diujicoba dalam kecepatan 20, 30, 40 km/jam dan hasilnya lebih baik dari kanvas rem yang terbuat dari asbestos yang dijual di pasaran. Komposisi kanvas rem terdiri dari 50% kulit gabah yang dihaluskan dan sisanya resin. "Kita sedang memproses untuk dipatenkan. Doakan semoga bisa cepat diproduksi," jelas Ribut mahasiswa teknik Material angkatan 2007 ini.

Ribut berharap produk buatannya bisa segera dipasarkan. Ribut yakin harganya bisa lebih murah belasan ribu. "Bahannya kan murah dan mudah didapat," jelasnya. (ims/fn)

Berita Terkait