ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
20 Mei 2010, 19:05

Open Talk, Jembatani Aspirasi Mahasiswa dan Dosen

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Acara ini dibuka oleh Ketua Prodi Perencanaan Wilayah Kota (PWK) atau Planologi, Ir Sardjito MT. Dalam sambutannya, ia menjelaskan tentang persiapan PWK dalam mempersiapkan akreditasinya tahun ini. "Acara ini menjadi jalan untuk terus membangun PWK di masa depan." harapnya.

Open talk ini merupakan program kerja tahunan dari HMPL. Acara ini turut dihadiri oleh enam dosen, termasuk Ir.Heru Purwadio. MSP, selaku Sekertari Jurusan. "Di sini mahasiswa bebas mengungkapkan keluh kesahnya terkait dengan perkuliahan dan kegiatan-kegiatan lainnya, termasuk UKM," jelas Palupi Sri Nariswari.

Kepala Departemen Kesejahteraan Mahasiswa (Kesma) ini juga mengungkapkan bahwa open talk ini dinilai ampuh dalam menjawab keinginan mahasiswa. "Ketika baru menempati gedung baru dua tahun lalu, banyak permasalahan yang dihadapi jurusan kami seperti kurangnya fasilitas, namun dengan open talk ini kami mampu menyelesaikan masalah ini dengan baik." tuturnya.

Open talk ini disambut antusias oleh para peserta, karena aspirasi mereka sangat bermanfaat untuk kemajuan jurusan. Seperti pada saat pembahasan mengenai permasalahan akademik, banyak mahasiswa dari berbagai angkatan mengungkapkan keluh kesahnya. Salah satunya Alvian Permana Putra.

Mahasiswa angkatan 2006 ini menegaskan tentang perlunya perubahan image Prodi Planologi dari penyebutannya sebagai jurusan baru. "Jurusan PWK tidak bisa lagi disebut jurusan baru, karena jurusan ini telah mempunyai empat lulusan, selain itu jurusan PWK telah aktif menyumbangkan diri ke berbagai kegiatan di ITS." tambahnya

Selain itu, ia juga merujuk pada banyaknya mahasiswa PWK yang menduduki posisi penting seperti Sekjen BEM dan juga Yaumil, yang mencalonkan diri sebagai presiden BEM tahun ini serta berbagai prestasi emas PWK dalam keikutsertaannya di PIMNAS.

Fasilitas-fasilitas kampus juga mendapat perhatian dalam open talk kali ini. Salah satunya kejelasan penggunaan studio bagi mahasiswa. "Studio merupakan fasilitas penting bagi mahasiswa karena, seperti yang kita tahu, banyak tugas dari mahasiswa yang dikerjakan secara berkelompok," tutur Palupi.

Permasalahan sistem pengajaran juga menjadi pembahasan serius. Pendapat dari angkatan 2008 ini mencuat karena dari banyaknya mahasiswa yang mengikuti perkuliahan, kurang adanya sistem pengajaran yang efektif sehingga banyak mahasiswa yang ramai dan kurang bisa mengikuti perkuliahan.

Selain itu, masalah ruang baca juga menjadi topik perbincangan, antara lain, tentang buku-buku yang disediakan dan penataan buku-buku di ruang baca yang masih berantakan. "Untuk itu, kami akan memberdayakan petugas untuk lebih memperhatikan kerapihan buku." tandas Sardjito.

Open talk ini juga diramaikan oleh pertanyaan mahasiswa tentang eksistensi PWK di luar ITS. Untuk permasalahan ini, Arwi Yudi, menjelaskan tentang kegiatan roadshow tahunan yang diadakan di SMA-SMA untuk memperkenalkan jurusan PWK. "Setiap tahunnya, di sekitar bulan Maret, jurusan kita mengadakan roadshow  yang dilakukan oleh mahasiswa termuda untuk mengenalkan jurusan ini ke daerah asalnya, dengan harapan, eksistensi PWK semakin dikenal di masyarakat umum diluar ITS." harap dosen Ekonomi Wilayah ini. (kl/bah)

Berita Terkait