“Hasil ini melenceng dari target kita bersama,†ungkap Nia, sapaan akrab Nur Ainia. Maklum, dalam catatan kompetisi sebelumnya, UKM Bridge hanya berhasil menduduki peringkat empat. Termasuk pada Kejurnas 2009 kemarin. Sehingga pada Kejurnas tahun ini seluruh anggota tim optimis bisa menjadi juara umum.
Optimisme ini tidak berlebihan karena juga diimbangi dengan usaha yang maksimal. “Selama hampir tiga bulan kita latihan intensif tiga kali sepekan. Itu pun terkadang masih ditambah dengan latihan bersama hari sabtu atau minggu,†imbuh mahasiswi Arsitektur ini.
Bahkan pelatih dari Pusat Latihan Cabang (Pusalatcab) Surabaya membina mereka setiap pekan. Keenam pemain yang akan dikirim dalam Kejurnas ini juga atlet Bridge Puslatcap Surabaya. â€Kita pernah menjuarai Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur,†ulas mahasiswi asal Mojokerto ini.
Dalam kejuaraan yang digelar di Batam ini, optimisme semakin membuncah karena ada salah satu pasangan yang berada di atas angin dengan perolehan skor nomor dua teratas (Bridge dimainkan dengan berpasangan). Namun ternyata nasib mujur tidak berpihak pada mereka. “Kita semua masuk di babak final kategori Junior. Justru ketika di final kita malah banyak melakukan kesalahan sendiri dan tidak bisa konsentrasi,†kata mahasiswi yang juga menyukai segala jenis permainan kartu ini.
Akhirnya dalam perlombaan yang dilaksanakan tanggal 25 April-1 Mei kemarin ini, mereka “hanya†bisa membawa juara III kategori pasangan Junior dan peringkat V kategori Mahasiswa. “Ini bisa menjadi bahan evaluasi kita, mungkin kita perlu menambah latihannya,†ujarnya.
Sedangkan menurut Firman, sebenarnya ada beberapa hal yang dirasakan kurang selama pertandingan. “Salah satunya adalah minimnya analisa terhadap kekuatan lawan. Ke depan kalau bisa ada latihan bagaimana ‘membaca’ lawan,†ulas mahasiswa PENS jurusan IT ini.
Namun justru hasil tersebut memacu mereka untuk bisa lebih dari hasil tahun ini. Targetnya adalah Kejurnas 2011 yang akan digelar di Jogja (kategori Senior dan Yunior) dan Padang (kategori Mahasiswa). “Target kami Kejurnas tahun depan bisa menjadi juara umum,†ujar pria asli Surabaya ini.
Mimpi Lain Calon Insinyur
Mereka sadar, walaupun kelak mereka bakal menjadi seorang insinyur namun mereka memiliki harapan lain disamping ilmu dan gelar ke-insinyur-annya. “Saya ingin ikut dalam PON 2012 membela Jawa Timur,†ungkap Nia berharap.
Keinginanya mahasiswi kelahiran 21 tahun silam ini berawal karena kakaknya yang juga seorang atlet Bridge Jawa Timur. “Target minimal saya adalah mengalahkan kakak saya yang pernah tampil dalam PON,†katanya.
Tidak seperti Nia, Firman justru tidak memiliki harapan yang muluk-muluk. “Yang penting bisa mengikuti semua even dunia,†ujarnya matap. (hoe/yud)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi