”Selama ini Pramuka dikenal sebagai organisasi yang peka terhadap lingkungan sosial, dan kegiatan donor darah ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kami kepada masyarakat,” ujar Ellys Kumala P, ketua panitia kegiatan tersebut.

Meski sudah menjadi kegiatan rutin, donor darah tidak sepi peminat. Buktinya, para pendonor yang menjadi langganan tetap sudah menunggu-nunggu kesempatan kali ini. ”Karena kesibukan pergantian pengurus, kami berniat tidak menggelar kegiatan ini. Tapi di luar dugaan, banyak para pendonor rutin yang menanyakan kapan akan menggelar donor darah di bulan Mei ini,” ungkap Ellys. Alhasil, digelarlah donor darah di tengah kesibukan LPJ dan pergantian kepengurusan UKM Pramuka.

Berbeda dari sebelumnya, jika biasanya UKM Pramuka mengggandeng PMI Surabaya, kali ini mereka menggadeng PMI Lamongan untuk membantu kelancaran kegiatannya. Bukan tanpa alasan, Ellys menjelaskan, ”Saat ini PMI Surabaya tengah sibuk dengan berbagai kegiatan sehingga tidak dapat membantu kami dalam donor darah kali ini. Karena itu lah PMI Lamongan direkomendasikan,” ujarnya.

Sementara itu pihak PMI Lamongan sendiri yang dihubungi menyambut baik. Pasalnya, daerah Lamongan tengah mengalami krisis persediaan darah. ”Kami mengalami kekurangan stok darah hingga 40%. Selama ini kekurangan yang terjadi selalu di-cover dengan bantuan stok darah dari daerah Surabaya,” papar Eko Hariyono, PTTD PMI Lamongan. "Jika berkesempatan diundang lagi, kami siap membantu," imbuh Eko.

Supriyo, salah satu pegawai di Teknik Informatika ITS menyempatkan diri di tengah kesibukannya bekerja untuk mendonor. ”Ingin membantu sesama dan berharap semoga bermanfaat,” ungkapnyanya ketika ditanya alasannya mendonorkan darah. Supriyo mengaku jika mendonor sudah menjadi rutinitas baginya. ”Kalau sudah terbiasa donor, kemudian tidak mendonor jadi nggak enak di badan,” ujar pria yang sudah 18 kali menyumbangkan darahnya ini. (fi/bah)