Puluhan mahasiswa terlihat duduk tenang mendengarkan calon PresBEM ITS periode 2010/2011 menyampaikan visi dan misinya. Dengan dipandu Jalisman sebagai moderator, tampil Yaumil Fauzi sebagai orator pertama. Dalam awal orasinya, mahasiswa yang biasa dipanggil Yaumil ini menjelaskan arti Restorasi Cinta yang selama ini menjadi jargon calon PresBEm dengan nomer urut satu ini.

“Restorasi adalah kembali, kembali ke fitrah, kembali kejati diri manusia,” ungkap mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah Kota (PWK) angkatan 2006 ini.

Kemudian Yaumil mengungkapkan cinta adalah modal untuk perubahan. “Sebuah perubahan tidak cukup hanya dengan keyakinan, tetapi juga membutuhkan sebuah cinta,” ungkapnya disambut tepuk tangan penonton.

Giliran Dalu Nuzlul Kirom berorasi, calon PresBEM dengan nomer urut dua ini membuka orasinya dengan sebuah pantun. “Pohon cemara pohon jati, walaupun D3teksi jauh, tetapi kau selalu di hati,” ungkap mahasiswa yang biasa dipanggil Dalu ini. Kemudian Dalu menyorakan jargonnya. “Salam pahlawan peradaban,” ungkapnya. Spontan peserta kampanye menjawab, “Kita ada untuk bangsa”.

Ketika kedua calon presBem tersebut ditanya berbagai masalah mahasiswa D3teksi. Diantaranya soal terlambatnya informasi dan mahasiswa yang punya komitmen organisasi tetapi terhalang faktor geografis, kedua calon tersebut mempunyai jawaban yang hampir sama. “BEM harus sering-sering bersilaturahmi ke BEM D3teksi, karena orang ada ketika ia dianggap ada,” ungkap Yaumil.

Dalu memberikan penjelasan yang lebih panjang, Dalu mengungkapkan bahwa sebenarnya mahasiswa D3teksi mempunyai potensi loyalitas yang tinggi. “Banyak mahasiswa D3teksi yang menjadi panitia inti pada acara BEM,” ungkapnya.

Selanjutnya untuk mengatasi masalah faktor geografis, Dalu mengungkapkan bahwa rasa memiliki terhadap D3teksi harus ditingkatkan. “Kunjungan rutin seperti mengadakan pertemuan dewan presidium dan Ngorbits (Ngobrol Bareng KM ITS) yang diadakan di D3teksi akan menjalin silaturahmi yang lebih erat,” papar mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2007 ini.

Basith Fauzi R, salah satu peserta kampanye mengungkapkan bahwa kampanye ini sangat mambantu dalam mengenal lebih jauh para calon PresBEM. “Kalau dalam kampanye seperti ini kan kita bisa langsung tahu orangnya seperti apa, tidak hanya melihat gambarnya saja, jadi nanti milihnya juga mantap,” ungkap mahasiswa D3teksi angkatan 2008 ini. (rik/nrf)