Puluhan mahasiswa terlihat duduk tenang menunggu pembicara menyampaikan materi.  Setelah mengucapkan salam, kalimat pertama yang dilontarkan ustad yang biasa disapa Fuad ini adalah pertanyaan kesanggupan untuk memahami Al Quran. “Apakah Anda semua ingin memahami Al Quran dengan cepat?” tanya Ustad berjenggot ini. Spontan seluruh peserta menjawab, “ya!”.

Fuad menjelaskan bahwa semua orang bisa memahami Al Qur an dengan cepat jika mempunyai niat dan keyakinan. “Tidak ada hal yang sulit, Kita semua bisa memahami Al Quran dengan cepat dan mudah jika Kita mempunyai niat dan keyakinan bisa,” ungkap ustad kelahiran 14 Februari 1966 ini dengan semangat.

Dalam paparannya ustad dengan gaya santai ini menjelaskan bahwa terdapat tiga cara mamahami Al Quran dengan cepat. “Setelah keluar dari acara ini, Kita harus hafal dan paham mengenai nomor surah, nama surah dan artinya, serta pesan penting utama dalam surah tersebut,” tutur ustad kelahiran Pasuruan ini.

Cara yang digunakan Fuad kepada peserta untuk menghafal nomor surah, nama dan arti surah serta pesan penting tiap surah adalah dengan membagi tiap surah berdasarkan tema. “Dari 114 surah, Kita bagi menjadi 12 kelompok. Tiap kelompok berisi 10 surah, kecuali kelompok pertama dan terakhir berisi masing-masing tujuh surah,” jelasnya.

Kemudian untuk menghafal nomor dan nama surah serta artinya, Fuad menggunakan metode cerita. Fuad memasukan tiga komponen tersebut dalam sebuah cerita singkat dan dalam cerita tersebut dimasukan  kata (nama dan arti surah) tersebut.

Fuad juga menjelaskan bahwa nama surah mencerminkan pesan penting dalam surah tersebut. “Selain kata (nama surah) itu selalu ada dalam isi surah tersebut, sebenarnya pesan utama dalam surah itu tercermin dalam nama surah itu sendiri,” ungkapnya.

Ismail, salah seorang peserta mengungkapkan bahwa mendapatkan banyak manfaat setelah mengikuti acara ini. “Biasanya kalau mempelajari Al Quran sendiri, Saya pusing karena terlalu banyak. Tetapi setelah acara ini, Saya memperoleh cara yang enak memahami Al Quran dengan cepat dan mudah,” ungkap mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2007 ini. (rik/tyz)