Penonton konser tersebut berasal dari berbagai kalangan, mahasiswa dan orangtua, dosen, dan alumni. Begitu tepuk tangan terakhir berkumandang, dan lampu-lampu di ruangan dinyalakan kembali, mereka langsung menyambut keluarga maupun rekan mereka di atas panggung dengan jabatan tangan, ciuman dan ucapan selamat.
Para anggota paduan suara pun tak kalah meriahnya. Mereka langsung berlarian menuju audiens yang mereka kenali, tersenyum lebar-lebar menerima ucapan-ucapan selamat. Kamera-kamera mulai bermunculan dan semua yang tersisa di dalam ruangan tersebut berpose ria.
Orang tua dari penyanyi soprano Genie Anggita, Sam Permanasari tak beranjak dari tempat duduk para penonton, menyaksikan kegembiraan putrinya berfoto bersama rekan-rekannya. "Saya selalu menonton pertunjukan paduan suara ketika anak saya tampil, tapi konser malam ini lebih baik dari sebelumnya," ibu berkaca mata ini berkata.
Sementara orang tua dari Arif Munandar, mahasiswa Teknik Kimia yang juga penyanyi bass malam itu, rela untuk jauh-jauh datang dari kediaman mereka di Batam demi menyaksikan anak mereka tampil. "Kami diberitahu tentang konser ini dua minggu yang lalu," tutur ibu Arif, Lina Sudardo mewakili dirinya dan suaminya. "Kami baru sampai di Surabaya kemarin (Jumat, red)," ia melanjutkan.
Ketua panitia acara tersebut, Edwin Patriasani, mengatakan bahwa seluruh persiapan untuk acara Touching dilakukan dalam 3 bulan. "Selama masa itu, kami harus belajar membaca notasi, berlatih koreografi dan interpretasi lagu," ia bercerita. Mereka juga sempat berganti-ganti lagu, menentukan lagu mana yang paling cocok untuk mereka nyanyikan.
Ditemui di akhir konser, di sela-sela jepretan kamera dan jabatan tangan, ketua PSM ITS Angger Pungkas Caesario tampak begitu gembira.
"Keanggotaan saya dimulai dari tahun 2008, dan saya mulai memimpin PSM ITS pada Maret 2009," ujarnya bangga. Ia patut berbangga, terutama karena konser tunggal tersebut merupakan yang pertama kali diadakan oleh PSM ITS dalam sepuluh tahun terakhir. Ia juga sangat bersyukur bahwa acara tersebut berakhir begitu baik.
"Dunia seni di ITS harus lebih terasa lagi. Kalau semua pihak bisa terus mengembangkan kesenian di ITS maka tidak mustahil untuk menciptakan acara semacam ini, bahkan lebih besar lagi," mahasiswa Sistem Perkapalan angkatan 2007 ini berkata.
Tapi yang tampak paling berbahagia memang keseluruhan anggota paduan suara. Masih dalam kostum dan make-up mereka, di depan panggung mereka bergaya bersama di depan kamera. Senyum lebar, tawa riuh, dan pose-pose lucu mereka seolah tak menunjukkan keletihan mereka sehabis berlatih dan melakukan sebuah pementasan besar. Tak ada seorang pun dari mereka yang ingin pulang cepat malam itu.
Erdis Ahmad Marzuq, mahasiswa Teknik Informatika PENS-ITS mengatakan bahwa sebagai konser pertamanya, acara malam itu sangat menakjubkan dan tak terlupakan. Perjuangannya bersama seluruh rekannya tak terasa sia-sia. Ia berharap bahwa acara tersebut akan menjadi awal yang baik untuk pertunjukan-pertunjukan besar paduan suara selanjutnya. "PSM ITS..CAK!" ia mengakhiri. (lis)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan