“Social Activity merupakan salah satu acara tahunan SSFSC,†tutur Dewi Novita Mayangsari, salah satu dari anak-anak muda itu. Ia adalah ketua panitia acara tersebut. “Tahun ini kami mengambil tema Super Mom for Super Family,†jelas mahasiswa Teknik Industri ini.
SSFSC merupakan singkatan dari Surabaya Sampoerna Foundation Scholars Club. Mereka adalah para peraih beasiswa dari Sampoerna Foundation. Ada sekitar 40 mahasiswa yang tergabung di dalamnya, sebanyak 24 orang berasal dari ITS dan sisanya dari UNAIR.
Acara Super Mom for Super Family terdiri dari tiga rangkaian kegiatan. Kegiatan hari Sabtu tersebut, Demo Masak Brownies Sehat dan Menguntungkan Bagi Keluarga merupakan acara yang pertama.
Demo masak tersebut dipandu oleh Fanny Handoko dari Fanny Bakery. Ia telah berpengalaman dalam dunia masak-memasak selama sekitar tiga puluh tahun, dan beberapa orang dari Malaysia dan Timor Leste pun telah berguru padanya. Ada tiga resep yang akan ia racik hari itu, yaitu brownies kukus, dadar gulung srikaya, dan lapis ayam.
Pukul 09.00 pagi, para ibu dari RW 1 dan RW 2 Klampis Ngasem datang berbondong-bondong, sebagian besar ditemani oleh anak-anak mereka, namanya juga ibu-ibu. Acara belum mulai dan suasana sudah ramai. Ketika acara berlangsung pun tak lepas dari suara obrolan dan gelak tawa mereka.
Pada awalnya mereka hanya menonoton Fanny dari kursi mereka. Namun, ketika panitia menyilahkan mereka untuk melihat proses memasak lebih dekat, mereka segera naik ke panggung dan berhamburan mengelilingi Fanny.
Suasana bertambah seru ketika di sela-sela acara panitia mengumumkan pembagian doorprize. Tetapi pembagian hadiah tersebut tidak sembarangan. “Ibu-ibu harus bisa menjawab pertanyaan kami dulu,†kata panitia.
“Jangan susah-susah!†begitu respon instan para perserta. Tetapi pertanyaan yang diajukan panitia memang cukup mudah, “SSFSC itu singkatan dari apa?â€
Ada dua ibu dari masing-masing RW yang dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat. Tetapi peserta dan panitia masih belum puas. Kedua ibu tersebut ditantang untuk menyanyikan lagu ‘Bintang Kecil,’ tapi semua huruf vokal diganti dengan ‘i’. Jadilah, “binting kicil, di lingit ying biri….†Gelak tawa seluruh peserta menggema.
Salah satu peserta, Tiwuk dari RT 5 RW 2 mengatakan bahwa ia belum pernah menghadiri acara demo masak sebelumnya. Ia bahkan belum pernah tahu-menahu mengenai keberadaan SSFSC, yang juga bermarkas di kawasan tersebut. “Saya senang ikut acara ini, apalagi gratis,†ujarnya sambil tersenyum lebar.
Presiden SSFSC, Misbach Hakiki berkata bahwa ia berharap acara hari itu akan dapat mencetak ibu-ibu rumah tangga yang mampu berwiraswasta. SSFSC berniat untuk melanjutkan acara tersebut hingga tahap pembentukan bisnis bersama seluruh peserta.
Dua acara SSFSC lainnya berupa seminar pada 8 Mei mengenai pencegahan kanker serviks dan kanker payudara diselingi pembagian kosmetik. Puncak acara akan diadakan pada tanggal 16 Mei, dimana perwakilan dari ibu-ibu peserta demo masak akan saling berlomba memasak brownies dalam Super Mom in Gathering. (lis/bah)
Kampus ITS, ITS News – Retinopati Diabetik merupakan komplikasi diabetes yang berisiko tinggi menyebabkan kebutaan permanen jika terlambat ditangani
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendukung penguatan kolaborasi akademik nasional melalui terpilihnya Prof Dr
Mojokerto, ITS News – Sebagai wujud dukungan terhadap program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur, tim Pengabdian kepada Masyarakat
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah resmi meluncurkan Golden Ticket Admisi Program Sarjana 2026. Diresmikan