Puluhan orang berkerumun di panggung gedung robotika, mereka asyik menyaksikan adu robot. Ada tiga kategori yang diperlombakan dalam Robot in Action yaitu robot soccer, line tracer analog, dan line tracer mikro. Robot soccer merupakan jenis robot yang dikendalikan oleh manusia. Sedangkan robot line tracer merupakan robot yang berjalan otomatis mengikuti lintasan yang telah ada. Robot line tracer dibagi mejadi dua, yaitu line tracer analog dan line tracer mikro yang telah diisi program di dalamnya. Lomba robot soccer berlangsung pada Rabu(27/4), pertarungan sengit di final dan dimenangkan oleh tim Evalube yang berasal dari PENS.
"Robot merupakan salah satu ikon perkembangan teknologi dan sangat pas dengan tema dari PIMITS sendiri yaitu tentang kebudayaan dan teknologi," ugkap Akhirudin Atrisandi sebagai penanggung jawab acara Robot in Action.
Final Robot in Action di hari kedua adalah line tracer analog dan mikro. Secara bergantian, kedua kategori tersebut diperlombakan. Final pertama adalah line tracer mikro. Papan line tracer yang telah disiapkan memiliki lintasan zig-zag, putus-putus, atau terkadang berganti warna lintasan yang awalnya hitam berganti putih. Pertandingan final menggunakan sistem poin.
Terlihat penonton bersorak memberikan dukungan terhadap tim favoritnya saat pertandingan antara robot Sendowo Instrument dan robot Midnight. Saat dilakukan percobaan, robot Midnight melaju begitu kencang dan mengambil jalur terpendek. Lintasan berkelok-kelok diterobos midnight dengan garis lurus dan mencapai finish lebih awal. Tetapi saat perlombaan dimulai, robot Midnight mengalami masalah. Kelajuannya tidak semulus saat melakukan percobaan. Justru robot Sendowo Intrumen yang mengambil lintasan terjauh dan melaju tenang mencapai titik finish terlebih dahulu. Tak dielakan lagi pemenang robot line tracer mikro adalah Sendowo Intrumen yang berasal dari tim Habiburrahman dan Kurniawan dari Jurusan Teknik Elektro.
"Terdapat beberapa pemrograman dari robot saya. Kemenangan robot line tracer mikro juga dipengaruhi bagaimana strategi untuk memilih jalur dan model mikro mana yang digunakan," papar Habiburrahman. Habiburrahman juga menceritakan bahwa rangkaian minimum mikro telah dia miliki saat melakukan praktikum dan perancangan line tracer mikro mereka buat seminggu sebelum pertandingan.
Setelah memperoleh juara dari robot line tracer mikro, dimulailah pertandingan final robot line tracer analog. Pertandingan robot line tracer analog tak kalah seru apalagi pesertanya berasal dari pelajar SMA sederajat. Dua robot di papan sama dengan lintasan sejajar saling berlomba memperebutkan posisi terdepan. Pemenang dari kategori ini adalah robot Smada. Awalnya Smada dan musuhnya memiliki posisi yang sama. Tetapi saat melewati tanjakan berkemiringan belasan derajat, robot Smada dapat mendaki dengan mulus sedangkan lawannya tidak dapat mendaki dan terhenti di lintasan tersebut.
Pemilik dari robot Smada adalah Zindhu Maulana dan Naufal Ardian yang berasal dari SMAN 2 Surabaya. Zindhu mengaku mengetahui ada lomba robot dari pembinanya yang merupakan mahasiswa PENS. "Sejak kecil, saya suka mengotak-atik barang dan saya juga mengikuti ekskul robotika di sekolah," cerita Zindhu yang berkeinginan masuk ITS ini.
Selain tiga kategori yang diperlombakan, ada juga pemenang untuk desain terbaik dari robot line tracer analog dan mikro. Penyerahan hadiah dari pemenang akan dilaksanakan pada penutupan PIMITS.(el/nrf)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Kampus ITS, ITS News — Guna meneguhkan komitmen sebagai World Class University (WCU), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyiapkan