Aroma makanan yang sedang dimasak menyeruak di udara Plasa dr Angka siang itu. Aroma tersebut berasal dari salah satu stan makanan di UKM Expo. Selain stan makanan, juga ada stan aksesoris, PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), desain, pakaian, dan IT (Information Technology) berjajar di sepanjang Plasa dr Angka.
"Hanya dua hari Royal Plasa pindah ke ITS. Ayo berbelanja disini!" celoteh pembawa acara mengundang orang-orang untuk datang atau sekedar melirik. Tak sia-sia, serombongan karyawan terutama dari kaum hawa berdatangan untuk memborong kerudung.
"Acara ini diadakan untuk meningkatkan minat mahasiswa pada UKM," ungkap Hanugroho Sasmita sebagai ketua pelaksana saat membuka UKM Expo. Kebanyakan mahasiswa memandang sebelah mata terhadap UKM, padahal bidang tersebut memiliki prospek ke depan yang bagus, lanjut mahasiswa jurusan Teknik Elektro tersebut.
"Plasa dr Angka dipilih karena tempat tersebut strategis berada di tempat strategis," jawab Nugroho. Mahasiswa semester empat ini juga menjelaskan bahwa UKM Expo merupakan kelanjutan dari YES (Young Entrepreneur Seminar) yang telah dilaksanakan beberapa hari yang lalu dan tergabung dalam rangkaian acara sepuluh tahun BEM FTI.
Kebanyakan stan di UKM Expo berasal dari mahasiswa ITS sendiri. Misalnya saja stan dari Potea yang berasal dari salah satu UKM Mahasiswa Biologi. "Potea merupakan minuman tradisional Indonesia. Produk ini telah di-launching di Jakarta beberapa waktu lalu," papar Arifin yang merupakan angkatan 2005 tersebut.
Ada juga stan PKM yang telah berkembang sebagai UKM yaitu FEDC (Flexible Electrical Dental Chair). PKM ini sempat meraih medali emas di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang kini sudah memasarkan produknya ke berbagai tempat.FEDC merupakan kursi dokter gigi yang mempunyai keunikan sendiri yaitu terdapat semacam kamera berbentuk batang yang dimasukan ke dalam mulut. Kamera terhubung pada monitor, sehingga pasien dapat melihat hasil pemeriksaan giginya. "Saya mengetahui adanya gelar UKM dari teman-teman. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk lebih mengenalkan FEDC. Apalagi gelar UKM ini gratis," jelas Ismail yang berasal dari D3 Teknik Mesin Disnaker sekaligus manajer produksi FEDC.
Lain halnya dengan stan milik Frida, mahasiswi dari D3 Instrumentasi Teknik Fisika ini berjualan aksesoris dari kain flanel dan kue kering berwarna-warni bersama teman-temannya. "Hasil penjualan bisa dibilang banyak. Roti kering yang dibawa juga sudah habis," celetuk Frida sambil tersenyum.
Stan yang terlihat laris manis dan sudah ludes dalam waktu lima belas menit adalah stan sego njamoer milik Ega yang juga berawal dari PKM. Belum membuka stan saja, pembeli sudah antri di depan stan. "Mungkin orang lain belum tahu bagaimana rasa sego njamoer, tetapi saya sudah pernah mencobanya dan enak," celoteh Ade sambil berdesakan dengan pembeli lain.(el/bah)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi