ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
19 April 2010, 06:04

SOIL, Awal dari Blue of Democracy

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

SOIL merupakan revisi dari kegiatan serupa, yaitu Sekolah Pelopor Mahasiswa ITS (SPMI) yang dilaksanakan oleh BEM ITS tahun lalu. Materi-materi yang disampaikan antara lain wawasan kebangsaan,  eksistensi pemuda, berpikir logis, kritis, dan analisis, analisa dan rekayasa sosial, manajemen wacana, manajemen aksi, serta menciptakan pergerakan.

"Materi yang diberikan sebenarnya hampir sama," ungkap Aditya Rohmani selaku Menteri Departemen Kebijakan Publik BEM ITS. "Hanya saja tahun ini lebih ditekankan pada aplikasi, sehingga kami sisipkan studi lapangan di dalamnya," tambahnya.

Studi lapangan dilakukan pada Minggu (18/4) di tiga tempat, yaitu Tempat Pembuangan Akhir Keputih, Stren Kali Jagir, dan Pasar Keputran. Studi lapangan yang dilakukan oleh 26 peserta SOIL bertujuan untuk menganalisis kondisi ketiga tempat tersebut. Hasil analisis kemudian dipresentasikan dan nantinya para peserta wajib untuk mewacanakan hasil analisis tersebut kepada seluruh mahasiswa ITS.

Satu hal lagi yang menjadikan SOIL berbeda dari SPMI tahun lalu adalah adanya pengarahan khusus bagi para peserta setelah SOIL selesai. Alumni SOIL akan diarahkan untuk membentuk massa pergerakan yang dinamai Blue of Democracy (BOD), yang bertujuan untuk mencerdaskan KM ITS. Aditya berharap bahwa para alumni SOIL dapat mendirikan laskar-laskar BOD di fakultas masing-masing, yang juga akan melibatkan mahasiswa baru 2010. "Nanti akan dilakukan open recruitment bagi mahasiswa baru 2010 yang ingin bergabung dalam BOD, agar sejak awal mahasiswa baru kenal dengan yang namanya pergerakan mahasiswa," tutur mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan angkatan 2006 ini.

Harapan awal Departemen Kebijakan Publik BEM ITS ketika menyelenggarakan SOIL adalah mencari bibit unggul di KM ITS untuk menciptakan pergerakan. Ketika bibit unggul yang dicari telah ditemukan, tentu BOD dapat berkembang pesat sehingga mampu menciptakan iklim pergerakan yang progresif di ITS. "Selama ini apabila BEM ITS mengadakan aksi, massanya paling banyak hanya sekitar 90-100 orang. Bahkan pernah hanya 20 orang," tandas Aditya.

Aditya menuturkan bahwa BEM universitas-universitas di Jakarta justru berlomba-lomba ketika menjalankan aksi, bahkan massanya bisa mencapai 500 orang. "Saya berharap dengan dibentuknya BOD  mahasiswa ITS akan lebih senang berdiskusi. Saya pun berharap semangat mahasiswa ITS untuk melakukan aksi dan pergerakan bisa sama seperti semangat mahasiswa-mahasiswa di Jakarta," tutup Aditya. (sat/tyz)

Berita Terkait