ITS News

Kamis, 18 Desember 2025
18 April 2010, 15:04

Etika Busana di Pelatihan Himasiskal

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Setelah bulan lalu (12/3) Himasiskal memberikan pelatihan mengenai Table Manner dan Penulisan CV, kali ini materi yang dibagi adalah kemampuan berkomunikasi yang baik serta etika berbusana dalam dunia kerja.

Mahasiswa Sistem Perkapalam tampak antusias mengikuti training cara berkomunikasi yang baik ini. Termasuk saat Rio Purboyo, trainer asal Sidoarjo, mengarahkan mereka untuk melakukan beragam permainan aplikatif.

“Komunikasi efektif adalah bagaimana kita bisa membuat orang lain berkata \’ya\’ tentang pembicaraan kita,” papar Rio bersemangat. Trainer lulusan Universitas Brawijaya ini lalu membentuk peserta menjadi beberapa kelompok yang masing-masing terdiri dari tiga peserta. Salah satu diantara anggota menjadi pembicara, yang lain menjadi pendengar. Sekitar lima menit kemudian baru pria enerjik ini membuka esensi simulasi yang telah dilakukan.

“Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda. Tinggal bagaimana kita melakukan pendekatan pada lawan bicara kita,” terangnya. Ada tiga tipe tahapan pendekatan dalam komunikasi menurut Rio. Pertama pendekatan sosial, pendekatan publik, pendekatan pribadi, baru pendekatan intim, begitu ulasan trainer yang kerap mengatakan \’so\’  ini.

“Saat bicara dengan Kahima, posisikan diri sebagai Kahima. Jika tidak, maka Kamu akan diam. Kalau diam dalam bisnis nggak akan dapat uang. So, kalau nggak punya uang, nggak bisa makan,” ulas Rio membuka wawasan peserta.

Materi pelatihan berikutnya adalah Etika Busana. Menurut Muwafif Khoirul Afif, ketua panitia, materi ini tergolong penting mengingat setiap hari Senin seluruh mahasiswa Sistem Perkapalan diwajibkan mengenakan busana standar kerja. Busana tersebut berupa kemeja lengkap dengan dasi untuk mahasiswa serta rok span untuk mahasiswi. “Sebagai persiapan menghadapi dunia setelah kampus,” tutur mahasiswa angkatan 2008 ini.

“Dalam dunia kerja, penampilan memegang persentase 30 persen setelah kemampuan akademik,” papar Irma Rusandi, dosen tata busana UNESA, pemateri Etika Busana. Siang itu Irma mengajarkan para peserta training bagaimana berbusana saat wawancara kerja. “Pakaian harus rapi, matching dan wangi,” lanjut Irma sembari mengoreksi penampilan para peserta kala itu. Peserta pun tergelak karena merasa tersindir. (fz/tyz)

Berita Terkait