Orang-orang sekitar menjulukinya kampung pemulung, letaknya tidak jauh dari kampus ITS. Jika suatu saat beranjak kesana, terlihat pemandangan kumuh khas pinggiran kota. Di sepanjang kampung tersebut terlihat aliran sungai yang keruh dan digunakan warga sekitar untuk kehidupan sehari-hari seperti mencuci baju.
Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2009 tidak menutup mata terhadap hal ini. Mereka mengadakan acara bakti sosial Concrete yang terdiri dari beberapa acara sekaligus yaitu pelatihan wirausaha flanel untuk ibu-ibu, lomba games untuk anak-anak, perbaikan masjid, dan pembagian buku dan baju layak pakai.
"Acara ini sebagai lanjutan dari analisa sosial untuk angkatan 2009. Jadi mereka menganalisa kondisi lingkungan yang ada dan membuat suatu acara sosial," ujar Nur Chaliq sebagai kepala biro kaderisasi.
"Concrete merupakan salah satu aplikasi dari peran dan fungsi mahasiswa," ujar Agil, salah satu mahasiswa angkatan 2009. Agi pun menambahkan bila tujuan dari Concrete selain untuk membantu dan bersilaturahmi warga sekitar, juga sebagai ajang mempersolid satu angkatan.
Antusiasme warga terlihat dari kehadiran mereka. Masjid yang digunakan untuk lomba game dan ruangan didekat masjid yang digunakan pelatihan wirausaha dipenuhi oleh anak-anak dan ibu-ibu. "Pelatihan untuk ibu-ibu diisi oleh dua pembicara untuk memberi motivasi berentrepreneur. lalu dilanjutkan dengan pembuatan barang-barang dengan kain flanel," jelas Made. Nantinya bila ada kelebihan dana akan digunakan untuk mendirikan usaha flanel, lanjutnya.
"Salah satu kegiatan dalam concrete adalah perbaikan masjid. Semua perbaikan kami laukukan sendiri mulai dari pengecatan, pengecoran atap, dan pemasangan platform," papar Made sebagai ketua pelaksana.
Teriakan anak-anak juga mewarnai Concrete saat lomba games. Mereka asyik berlomba memakan krupuk, mewarnai, menyusun puzzle, dan perang balon. Seusai lomba, mereka juga terlihat gembira dengan membawa bingkisan alat-alat tulis dan makanan kecil."Rencanya program ini akan terus berlanjut tiap minggunya dengan memberikan program pegajaran bagi anak-anak," cetus Made.
Uniknya dana yang mereka peroleh murni swadaya dari angkatan 2009 Teknik Sipil." Kami mencari dana dengan berjualan kue, pin, stiker, bahkan mengamen,"ungkap Agil. Dia mengaku mengamen di jurusan Teknik Sipil sendiri sembari publikasi kegiatan Concrete pada mahasiswa lainnya. (el/yud)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi