“Aku mau makan kuingat kamu…,†Hingar bingar lagu Ku ingat kamu milik duo Maia menggetarkan lapangan Perpustakaan. Sebanyak 39 orang pegawai sibuk bergerak bebas mengikuti instruksi sang pelatih senam yang tak lain merupakan pegawai perpustakaan itu sendiri. Tak ketinggalan Edi Suprayitno, Koordinator Pelayanan ini tampak sigap bergerak meski usianya tidak tergolong muda lagi.
Ditengah barisan, Edi terlihat cukup kebingungan mengikuti gerakan sang instruktor senam. “Instruktornya masih muda jadi gerakannya cepat. Saya asal gerak saja. Susah kalau disuruh mengikuti gerakan Sukur,†ujar Edi malu-malu. Tak hanya Edi, hampir semua pegawai tampak ricuh mengikuti gerakan yang atraktif itu. “Ea…Ea..†seru instruktor yang sering dijumpai mahasiswa sebagai penjaga kunci loker.
Senam ini memang menjadi ajang pelepas penat segala kesibukan sebab guyonan-guyonan ringan selalu terselip didalamnya. Lihat saja, belum lama senam dimulai tawa para pegawai sudah terdengar. “Ayo tarik nafas…tahan…,†seru Sukur yang juga mempunyai nama beken lain ketika menjadi instruktor senam diluar kampus yaitu Taufik.
“Ya..tahan….,†sambung pegawai lainnya. Teriakan nakal pegawai mengikuti setiap suara sang instruktor jelas mengundang tawa kebersamaan. Tak pelak, Sukur yang sudah terkenal suka menggoda orang lain juga mengimbangi gurauan para pegawai tersebut. Lihat saja saat ia membenarkan gerakan pegawai yang salah. “Badannya yang tegap. Aduh… tegap lagi,†serunya sambil berkeliling melihat gerakan peserta.
Sebenarnya, senam ini sudah diadakan rutin sekitar tahun 2003 atau 2004. “Dulu ada ide dari salah satu pegawai untuk olahraga bersama. Jadi, setiap Jumat kita olahraga pagi,†ungkap Edi dengan penuh senyum. Menurut penjelasan Edi, senam ini harus dimulai pukul 07.00 dengan asumsi tidak akan mengurangi jatah waktu pelayanan perpustakaan.
Edi pun menuturkan banyak hal yang ia dapat dari senam ini. “Selain kita bisa jaga kesehatan, kita juga dapat meningkatkan kebersamaan,†terang Edi. Maklum, pegawai lebih sering kumpul di masing-masing unit. Lebih lanjut Edi mengungkap bahwa senam ini hukumnya wajib. “Kalau tidak ikut senam dua kali bisa dapat punishment,†ujarnya.
Uniknya, seragam yang digunakan senam dari tahun ke tahun selalu bermain di dua warna, kuning dan abu-abu. Tak kurang empat pegawai memakai kaos dengan dasar kuning dan sedikit abu-abu. Sedangkan pegawai lainnya memakai kaos dengan dasar abu-abu yang sedikit kuning. “Warna ini mempunyai arti. Kuning kan lambang kesejahteraan. Abu-abu lambang ilmu pengetahuan. Jadi dengan ilmu yang banyak, kita akan sejahtera,†setidaknya itulah filosofi yang diungkap Edi. (esy/yud)
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung
Nganjuk, ITS News — Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil membangun dan mengimplementasikan Kumbung
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,