ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
13 April 2010, 11:04

Maksimalkan Kehadiran Karyawan Lewat Finger Print

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Berbicara mengenai data absensi karyawan, ITS sudah menerapkan beberapa sistem absensi sejak awal berdiri. Bayangkan saja, mulai dari metode tanda tangan, check lock, sampai Finger Print pun pernah dicoba. Masing-masing metode jelas memiliki kelebihan dan kelemahan hingga ITS harus sering beralih metode. Kini metode Finger Print kembali diterapkan dengan pembaharuan dari metode Finger Print yang pernah diterapkan beberapa waktu silam.

Mengapa harus sistem Finger Print? Koordinator Data dan Program tim implementasi Finger Print, Drs Ec Murtriyono MSi mengungkap metode ini lebih efektif untuk menilai kehadiran karyawan. “Selama ini, ada dosen yang enggan mengisi daftar absensi dengan alasan tempat mengajarnya jauh dari unit untuk absensi,” ungkap Murtriyono. Meski dulu pemakaian Finger Print mengalami gangguan, sekarang alat ini menjadi sorotan.

Beberapa waktu lalu, Finger Print sudah diterapkan di D3 Teknik Sipil, Teknik Elektro, dan Fakultas Teknologi Informasi (FTIF). “Sifat Finger Print saat itu masih individu atau dengan kata lain dikelola masing-masing jurusan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Sub Bagian Tenaga Kerja tersebut.  

Dikatakan Murtriyono, ITS memperoleh dana sebesar Rp 24,625 juta dari IMHERE untuk pengadaan  Finger Print di 30 unit. Diantaranya, unit masing-masing jurusan, Unit Penyelenggara Mata kuliah Sosial dan Humaniora (UPT SOSHUM), rektorat, Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK), dan beberapa unit lainnya. Pengadaan tersebut sudah dilakukan sejak awal April.

Secara khusus, ITS menambah pengadaan Finger Print di Sembilan unit dengan lokasi penempatan di Pasca sarjana, UPT Pusat Komputer, Student Advisory Center (SAC), Medical Center, UPT Fasilitas dan Olahraga, dan empat unit lain yang tersebar di D3 Teknik meliputi D3 Teknik Mesin, D3 Teknik Elektro, dan D3 Teknik Kimia, UPT Penerbitan, serta Magister Management Technic (MMT) and Culture Center. “Untuk Sembilan unit tersebut, ITS menggunakan dana sendiri. Berbeda dengan 30 unit tahap pertama,” jelas Murtriyono.

Pria murah senyum ini juga menuturkan bahwa pewacanaan penggunaan Finger Print diawali dengan registrasi sidik jari karyawan. “Proses registrasi ini terdiri dari dua gelombang. Gelombang pertama dimulai tanggal 11-30 Maret dan gelombang kedua dimulai tanggal 1 April-3 April,” ujar Murtriyono lagi. Ia juga menambahkan jika sebelumnya petugas registrasi mendatangi karyawan, kini karyawan yang mendatangi petugas.

Dengan adanya Finger Print ini, karyawan baik dosen maupun nondosen yang tidak disiplin berkaitan dengan jam datang maupun jam pulang dapat  diketahui. Pasalnya, penggunaan Finger Print sudah ditentukan bagi non dosen yaitu sebelum pukul 08.00 dan pukul 16.00. "Sedangkan, jadwal penggunaan bagi dosen masih dalam tahap diskusi," katanya.

Kedepan, Murtriyono berharap data kehadiran dosen di semua unit dapat tercover melalui Finger Print. “Dulu Finger Print masih dihubungkan ke personal computer. Sekarang dihubungkan ke jaringan internet sehingga diharapkan semua bisa berjalan maksimal,” pungkasnya. (esy/fn)

Berita Terkait