Acara yang dipandu oleh Muh. Hendra, Sekretaris Jenderal  BEM ITS ini mendapat tanggapan luas dari para Ketua Himpunan Mahasiswa, Presiden Bem Fakultas, dan Presiden Daerah Otonomi Politeknik di ITS. Terbukti, peserta dari acara yang diadakan di Aula BG Munaf FTK ini cukup membludak.

Dalam kegiatan ini, terlihat semua peserta duduk lesehan sambil makan ubi rebus untuk saling mengakrabkan. Alhasil terlihat tidak adanya kesenjangan. Acara ini memang ditujukan sebagai sebuah forum diskusi antara rektorat dengan mahasiswa yang diwakili oleh Himpunan Mahasiswa dan BEM. Topik pembahasannya pun seputar kemahasiswaan di ITS.

Masalah pengajuan dana menjadi topik yang hangat dibicarakan di forum ini. Salah satu peserta pada acara yang rutin diadakan ini mempertanyakan tentang kesulitan mencairkan dana di ITS. “Bagaimana sih sebenarnya proses pencairan dana di ITS ini karena kadang -kadang kita merasa dibuat bingung oleh birokrasi ketika pencairan dana tersebut?” tanya salah satu peserta.

Subiono yang juga Kabag Kemahasiswaan ITS  menjelaskan bahwa proses pencairan dana untuk kegiatan kemahasiswaan ada dua tahap. “Dana tidak bisa diberikan langsung 100% , pemberian dana ada dua kali tahap yaitu pertama diberikan 80% diawal dan sisanya 20% diberikan setelah SPJ (Surat Pertanggung Jawaban),” ungkapnya.

Prof Dr Suasmoro yang juga PR III ITS  menambahkan bahwa ada batas maksimum pengajuan proposal dan penyerahan SPJ. “Seharusnya pengajuan proposal paling lambat satu minggu sebelum acara supaya saya bisa mengecek seperti apa acaranya dan untuk laporan pertanggung jawaban (LPJ) paling lambat dua minggu,” ungkap Pria yang murah senyum ini.

Sementara itu, Presiden BEM ITS, Muhammad Ersyad mengungkapkan bahwa pencairan dana bisa dipercepat. “Pencairan dana bisa dipercepat apabila Ormawa tersebut tidak mempunyai tanggungan LPJ kegiatan sebelumnya,” ungkap pria yang biasa dipanggil Ersyad ini. (rik/fn)