ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
28 Maret 2010, 13:03

EW, Berbagi Ilmu Bisnis Khas Mahasiswa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Secara umum, paradigma mahasiswa teknik yang sudah memiliki gambaran prospek kerja dunia industri lebih pada mencari kerja. Itulah yang diungkapkan Muhammad Ersyad, Presiden BEM ITS. “BEM ITS juga ingin memunculkan jiwa entrepreneurship mahasiswa ITS,” ujarnya.

Menurut Ersyad, semua pihak harus punya andil dalam memunculkan jiwa entrepreneurship mahasiswa. Lihat saja, mulai dari dosen, himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sampai pihak luar tengah gencar mengadakan berbagai bentuk pelatihan entrepreneurship di lingkungan internal maupun eksternal. “Semua pihak harus bersinergi. Itu kuncinya,” lanjutnya.

Tak tanggung-tanggung, ketua Ikatan Alumni Jawa Timur (IKA Jatim), Ir Adi Prasetya secara khusus berbagi pengalaman bagaimana mengawali dunia bisnis yang sering menjadi kendala setiap orang. “Basic penting yang dibutuhkan seorang pengusaha ada banyak. Diantaranya, bagaimana memanage sumber daya manusia, waktu, perusahaan, marketing, dan pemasaran,” terang pria yang pernah menjadi Ketua himpunan mahasiswa Teknik Sipil ini.

Menanggapi pernyataan Adi, Fadjar Hutomo ST MMT, sekretaris IKA Jatim pun memaparkan bahwa calon pebisnis harus belajar dari pebisnis yang sudah sukses. “Coba kita pelajari bagaimana Chinese bisa eksis,” ungkapnya.

Dosen matematika ITS sekaligus pengusaha sukses, Drs Soehardjoepri Msi juga turut mengungkap karakteristik dan situasi individual seorang pebisnis. “Kita harus punya pengetahuan tentang bisnis yang mau kita jalani, komitmen, punya motivasi, dan berani menanggung resiko. Kalau takut rugi ya jangan berbisnis,” ujar Djoepri dengan gaya khasnya, penuh semangat.

Seminar yang berbentuk diskusi ini pun terlihat hidup dengan antusias peserta yang antusias ingin memulai bisnis. Septian Haris Kurniawan, salah satu peserta seminar mengungkap ia sudah mendapatkan info tentang kendalanya dalam berusaha. “Saya memang ingin jadi pebisnis. Tapi, saya juga bingung bagaimana kita bisa keluar dari zona nyaman berbisnis tanpa modal,” imbuh mahasiswa Teknik Industri tersebut. (esy/fn) 

Berita Terkait