Muhammad Ersyad, Presiden BEM ITS mengungkap pameran kecil-kecilan ini bertujuan untuk mewadahi ide-ide bisnis mahasiswa yang masih belum ter-publish secara kongkret di kalangan masyarakat. “ Ada banyak mahasiswa yang mempunyai produk. Tapi, mereka masih belum mempunyai pasar yang bagus. Pameran ini menjadi salah satu sarananya,†papar Ersyad.
Dari sebelah kanan pintu masuk tampak beberapa mahasiswa tengah merayu pengunjung untuk mencicipi produk mereka. Empat mahasiswa dan seorang mahasiswi itu tak lain calon wirausaha muda dari jurusan Biologi. Aneka minuman terlihat menggoda untuk dicicipi. “Ayo mbak coba potea. Minuman baru yang dapat meningkatkan stamina,†seru Zainal Arifin sambil menyodorkan kemasan kecil potea secara gratis.
Beberapa pengunjung yang mendatangi stan tersebut terlihat berpedas ria. Pasalnya, minuman baru itu memang terbuat dari rempah-rempah. Tapi jangan salah, minuman baru ini akan mengikuti pameran di Jakarta dengan produk lainnya dalam satu nuansa agro green, yaitu sirup mangrove. “Ini sirup menyehatkan mbak. Cuma Rp 22 ribu,†lanjut Arifin lagi. Dalam stan yang sama juga terdapat jenis minuman antioksidan yang masih baru juga untuk dipasarkan, Sweet Blimbi.
Stan himpunan mahasiswa Teknik Kimia pun tak kalah menarik. Mereka menjual aneka macam produk. Mulai dari makanan, pin, baju, hetric lamp (lampu tidur multifungsi), sampai tas dari bahan spanduk tak terpakai. “Tas bagus nih. Cari diluar masih belum ada,†promosi Anggun. Agaknya, mahasiswa yang mengikuti pameran ini tidak perlu diragukan lagi kemampuan komunikasi pemasarannya.
Dalam pameran ini juga terlihat seorang mahasiswa 2009. Ia sedang berkutat dengan aksesoris dari tanah. Sesuai nama stannya, Clay. “Saya sudah lama membuat bros atau gantungan dari tanah seperti ini. Awalnya ikut lomba bisnis plan. Ternyata punya usaha memang enak. Meskipun masih belum bisa terjun seutuhnya,†komentar Dedy Yulianto, mahasiswa Kimia. Melalui pameran kecil ini saja, ia sudah mendapat pesanan lebih dari 20 buah. Bahkan, pihak BEM ITS memesan 100 gantungan kunci berbentuk robot untuk acara PIMITS.
Keuntungan ini tidak hanya diraih mahasiswa, stan dari pihak luar pun dgandrungi mahasiswa. Seperti, Bing bing dan Tong Tji. Yurka Lestiawan, pengusaha Bing bing aksesoris mengaku senang mengikuti pameran dengan pihak ITS. “Disini (ITS, red) tidak ada komersil. Saya juga sering diajak menjual aksesoris ini di Grha,†ungkapnya. Tak terhitung jumlah aksesoris di hadapan pria paruh baya itu.
Pameran mamang menjadi lahan manis orang-orang yang punya jiwa entrepreneur untuk memasarkan produknya. Belajar bisnis juga belajar membuat menyiapkan market yang baik nantinya. (esy/fn)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi