Puluhan kantong plastik berisi air sudah tertata rapi di samping tenda induk. Beberapa kantong arang juga turut menyertainya. Sony Junianto, selaku Koordinator acara Bakti Bahari Nusantara (BBN) mulai mengambil mikropon, dengan lantang ia kemudian mengumpulkan seluruh peserta dan panitia di lapangan tengah. Dengan pakaian santai, mereka siap berperang dalam kompetisi permainan air antar kelompok.
“Seratus peserta dibagi menjadi sepuluh kelompok dengan berbagai macam permainan yang berbeda,†ungkap Sony. Permainan yang berbasis kerjasama tim dan kepemimpinan ini menuntut kepercayaan satu sama lain. Harga diri sebuah tim dipertaruhkan disini.
Salah satu kelompok ada yang mendapat tantangan melewati jaring-jaring rafia yang dibuat diantara pepohonan kelapa. Jaring-jaring itu berdiameter berbeda pada tiap lubangnya. Seluruh anggota tim harus bersusah payah melewatinya. Ada yang harus merunduk, bahkan diangkat bersama-sama untuk memasukkan temannya. Ketika salah seorang peserta tersentuh rafia, rentetan tembakan bom air pun melayang di seluruh badannya. “Basah semua deh,†kata Ermaya Wulandari, salah satu peserta.
Semakin sore, suasana pun semakin memanas. Perang bom air antara panitia dan peserta tak terelakkan. Kejar-kejaran layaknya Tom And Jerry terlihat lucu di berbagai titik. Bahkan, beberapa menteri kabinet Berkontribusi Untuk Bangsa juga tidak ketinggalan. Muhammad Hendra P misalnya. Dengan bergaya ala anak kecil, Sekjen BEM ITS ini saling lempar bom air dengan Muhammad Salim, Menteri Hubungan Luar BEM. “Kadang mahasiswa juga butuh berprilaku layaknya anak-anak untuk menghilangkan penat,†katanya.
Malam harinya, seluruh peserta dan panitia dikumpulkan kembali dalam balutan Malam Akrab (Makrab). Dalam event ini, sepuluh tim peserta, panitia, dan Kabinet BEM ITS akan mengadakan battle kreativitas. Setelah api unggun dinyalakan, mereka semua melingkarinya dan bersiap untuk saling pamer kebolehan.
Salah satu penampilan unik disuguhkan oleh kelompok dua. Dengan sarana seadanya, meraka menampilkan teatrikal bertajuk Take Him Out ala Ocean Week 5. Seperti acara pada sebuah televisi swasta, mereka pun memajang para jomblowan di depan peserta. Kemudian ada seorang gadis cantik yang harus memilih satu diantara beberapa lampu yang masih menyala.
Ketika sesi terakhir, akhirnya sang gadis memilih lelaki gagah pecinta olahraga. Namun sayang, adegan ini tidak berakhir bahagia. Tiba-tiba datang seorang waria menghampiri sang lelaki dann mengaku pacarnya. Dia pun mengiyakan kalau waria itu benar-benar kekasihnya. Sang gadis hanya bisa kecawa dan pulang dengan tangan kosong. Seluruh penonton tak mampu menahan tawa dibuatnya.
“Ajang ini memang dimaksudkan untuk mengakrabkan seluruh panitia dan peserta,†ujar Samsu Dlukha. Selain itu, ketua umum OW 5 ini juga menjelaskan, refreshing di tengah padatnya kesibukan dan agenda OW sangat diperlukan. “Alhamdulillah, sampai saat ini acara masih berjalan lancar. Peserta juga masih terlihat penuh semangat,†ungkapnya bersyukur. (niv/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung