ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
21 Maret 2010, 09:03

Optimisme Masyarakat Pesisir Terhadap FTK ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Nenek Moyangku Seorang Pelaut, itulah salah satu lagu yang dibawakan Muhammad Hendra P untuk membuka open talk tersebut. Bait demi bait pun dilantunkannya dengan semangat. Lagu ini memang mempunyai filosofi yang amat dalam, khususnya dengan keadaan geografis Indonesia yang sebagian besar adalah lautan.

 Anthon Tri Laswono menyebutkan bahwa sah-sah saja memanfaatkan Sumber Daya Alam (SDA) bahari. Namun perlu diingat juga, bahwa SDA itu ada yang bisa diperbaharui dan ada yang tidak dapat. Oleh sebab itu, Kepala Seksi Eksploitasi dan Eksplorasi Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) wilayah Tuban ini sangat mendukung dengan kegiatan positif seperti ini.

“Menangkap ikan di laut itu boleh-boleh saja, asal tidak merusak habitat yang dapat mengganggu ekosistem perairan,” ujar Anthon diikuti anggukan para warga. Menurutnya, masih banyak warga yang belum sadar akan hal ini. Bahkan, tidak sedikit yang menggunakan bom dan ranjau untuk menangkap ikan.

Selain itu, ia juga mengungkapkan kekecewaanya atas rusaknya hutan mangrove dan terumbu karang. Padahal, jelasnya, terumbu karang itu sangat bermanfaat untuk mengurangi abrasi dan destruksi akibat air laut. Bukti nyatanya tampak saat bencana tsunami aceh tahun 2004 lalu. Oleh sebab itu, Anthon menghimbau warga Tuban yang wilayahnya masih dikenal dengan benteng mangrove serta banyak terdapat karang hidup tersebut untuk menjaga dan melestarikannya.

Salah seorang warga pesisir, Hasan mengungkapkan harapannya pada mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) khususnya Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). “Kami menunggu inovasi teknologi aplikatif dari mereka untuk memajukan kemaritiman negara kita,” ungkapnya. Misalnya, dengan pemanfaatan teknologi mampu menghasilkan tangkapan yang banyak tanpa merusak ekosistem.

Selain itu, dia juga berharap supaya kegiatan sosialisasi semacam ini lebih digencarkan lagi. Mereka sadar kalau tingkat pendidikan dan akses informasi mereka sangatlah terbatas. “Kami yakin, sebenarnya banyak inovasi aplikatif kemaritiman yang belum tersosialisasikan. Oleh sebab itu, kami mohon bimbingan dan kerja sama kepada semua kalangan, khususnya mahasiswa dan orang-orang dinas,” cetusnya.(niv/bah)

Berita Terkait