ITS News

Sabtu, 13 Desember 2025
19 Maret 2010, 06:03

Himage Hadirkan Pakar Ulas Batas Wilayah NKRI

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Hadir sebagai keynote speaker dalam acara bertajuk Simposium Nasional Problematika Batas-batas NKRI Ditinjau dari Segi Teknis dan Hukum ini adalah Kepala Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), Ir Rudolf W Matindas MSc serta Direktur Wilayah Pertahanan Kementrian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI TH Soesetyo.Turut hadir sebagai pembicara adalah Kol Laut Ir Trismadi MSi, Kepala Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Nonhayati DKP RI Dr Budi Sulistyo MSc, praktisi hukum dari Unair Dr Dina Sunyowati SH MHum, serta dosen Teknik Geomatika ITS Danar Guruh Pratomo ST MT.

Dalam pemaparannya mengenai teknis batas-batas NKRI, Rudolf menjelaskan bahwa Indonesia yang terletak diantara dua benua dan samudera, secara langsung berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor Leste, dan Australia. "Masih terdapat batas maritim yang belum jelas antara Indonesia dengan negara-negara tetangga. Misalnya Palau, Timor Leste, India dan Thailand," ujar pria alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini.

Dalam penetapan batas-batas antar negara tersebut, menurutnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu melalui perundingan damai bilateral dan melalui putusan dari sebuah peradilan internasional jika langkah pertama dianggap menemui jalan buntu.

Keynote speaker kedua, Soesetyo, memilih memaparkan mengenai pembangunan di bidang pertahanan negara yang sampai saat ini masih lemah. Hal itu terbukti dari pembangunan yang belum dapat menyentuh hingga seluruh pelosok dan lapisan masyarakat. "Wilayah perbatasan masih terkesan terabaikan dan tertinggal," ungkapnya.

Isu dan permasalahan di perbatasan wilayah di Indonesia seperti semakin maraknya  illegal fishing, illegal logging, illegal labour dan berbagai penyelundupan lainnya, mengakibatkan hilangnya potensi devisa RI yang cukup besar. Selain itu, sebagai negara kepulauan, pulau-pulau kecil terluar mempunyai nilai strategis pada kawasan perbatasan negara yaitu sebagai gatekeeper wilayah kedaulatan RI.

Di sisi lain acara yang berlokasi di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana lantai tiga ini dipandang perlu bagi para peserta. "Dengan acara semacam ini kita jadi sadar pentingnya batas wilayah, dan semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air," kata Azhar, salah satu peserta. (ian/tyz)

Berita Terkait