Salah satu dari 133 Pogram Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang lolos seleksi pendanaan pada tahun 2010 ini adalah PKM dari tim Pinus. Untuk realisasikan program yang telah direncanakan, tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKMM) ini menyelenggarakan serangkaian acara untuk pustakawan SD se-Jatim.

“Tujuan Puspa training ini adalah membentuk pustakawan yang cerdas dan aktif,” ungkap Ketua Panitia Puspa Training, Mohammad Dhanar. Kemudian para pustakawan tersebut mampu mendorong perkembangan perpustakaan, lanjut mahasiswa yang biasa dipanggil Dhanar ini.

Proposal yang diketuai oleh M Bagus Anshori ini beranggotakan 4 orang, mereka adalah  Prasetya Rahman Khakim, M Dhanar, Khoirul Anwar dan Eko Wahyu Wibowo. “Kita semua dari jususan yang berbeda, tetapi mempunyai semangat sama” ungkap Dhanar.

Mereka juga akan melakukan tiga program utama yaitu Puspa Training, Pinus Visited dan Pinus Competition. Pinus Visit akan diadakan Rabu (17/3) di SD Al Hikmah Surabaya dan Pinus Competition pada hari Selasa(24/4) di Ruang Seminar lantai 2 Perpustakaan ITS.

Pada materi yang dibawakan oleh Drs Elok Susilo Wiriantoro MM, peserta terlihat semangat dan antusias. Pembicara yang biasa dipanggil Elok ini mengungkapkan bahwa ada empat aspek yang digunakan untuk meng-upgrade perpustakaan menjadi efektif dan unik. “Empat aspek tersebut adalah man power, material, dana dan yang paling penting adalah sistem dan komitmen,” ungkap Elok dengan semangat.

Man power adalah sumber daya manusia, yang meliputi tenaga perpustakaan dan penanggung jawab perpustakaan. “Wawasan untuk menunjang SDM perlu terus ditingkatkan melalui Diklat,” jelasnya.

Sedangkan aspek material meliputi sarana dan prasarana yang menjadikan sebuah perpustakaan nyaman dan lengkap. “Aspek dana juga berperan penting, untuk mendapatkan dana. Kita bisa mendapatkan melalui kerjasama dari pihak lain,” ungkap pria murah senyum ini. Dan aspek terakhir yang juga sangat berpengaruh adalah adanya komitmen kepala sekolah untuk memajukan perpustakaan dan sistem layanan yang mudah dan praktis.

Menurut salah seorang peserta Puspa training, Hari Budi S mengungkapkan bahwa acara seperti ini sangat bagus dan bermanfaat. “Tetapi masih ada yang harus diperbaiki, seperti penggalian materi lebih dalam,” ungkap pustakawan asal SDN Kertajaya IV ini.(rik/bah)