IFSC merupakan bentuk nyata kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Italia yang fokus pada pengembangan industri alas kaki. Melihat potensi yang ada, IFSC tak segan-segan mengajak Despro ITS untuk berkolaborasi bersama mereka. Dengan menggandeng Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, mereka pun mengadakan sosialisasi Training Desainer dan Alas Kaki, Jumat (12/3) sore.

“Training ini sepenuhnya didukung Pemprov. Lebih dari 50 perusahaan besar di bidang konveksi nasional juga turut berpartisipasi,” Ungkap Ali Mas’ud, ketua IFSC. Perusahaan-perusahaan sepatu tersebut mayoritas terletak di Jawa Timur yang tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Malang, serta Jombang.

Dengan potensi strategis antara area dan SDM yang cukup menjanjikan, Ali optimis Jawa Timur bakal jadi pionir kebangkitan fashion sepatu nasional. “SDM dari Despro ITS memang tidak diragukan lagi. Buktinya beberapa waktu lalu  mahasiswanya menggondol piala-piala lomba desain sepatu nasional,” tambahnya.

Pelatihan ini rencananya akan dilaksanakan selama 20 hari pada pertengahan bulan Maret. Tepatnya setelah acara pelepasan wisuda akhir pekan ini. Mereka akan memilih 20 fresh graduate Despro yang benar-benar berpotensi menjadi desainer besar di masa depan. Mereka pun membuka lebar kesempatan itu bagi semua prodi, termasuk Desain Produk, Interior, dan Grafis.

Setelah melalui tahap penyeleksian, para peserta training bakal ditempa dengan berbagai macam ilmu produksi alas kaki di Sidoarjo. Mulai dari proses kreatif, brainstorming ide, sampai penjahitan bahan. “Semua ilmu, berbagai fasilitas menarik, dan pengalaman unik akan mereka dapatkan disana,” ujar Ali.

Sayangnya, sosialisasi kali ini tidak berjalan mulus. Publikasi kepada lulusan baru sepertinya belum tersampaikan secara optimal. Buktinya, hanya segelintir calon wisudawan yang menghadirinya. Uniknya, malah mahasiswa semester empat dan enam, serta beberapa mahasiswa dari universitas kristen di sekitar kampus yang semangat menunjukkan antusiasme-nya.

“Tapi tidak apalah, hal ini menunjukkan semangat mahasiswa masih ada. Tunas baru dari despro sudah kelihatan disini,”ungkapnya. Namun, optimisme Ali untuk mengajak para mahasiswa kreatif itu tidak padam. Rencananya, Ali masih membuka kesempatan bagi mereka yang berminat sampai beberapa hari ke depan.

Salah seorang mahasiswa Despro semester empat, Intan Cheria Septanti, merasa banyak mendapat manfaat dari event ini. “Walau belum bisa ikut, minimal saya tahu spesifikasi desainer yang dibutuhkan. Optimisme perusahaan pada Despro juga membuat saya lebih semangat kuliah,” ungkap pemenang lomba sepatu nasional 2009 kategori casual itu. (niv/fn)
 
Keterangan gambar : Desain sepatu karya mahasiswi despro yang menjadi juara kompetisi  nasional kategori casual yang akan dilombakan di China tahun ini.