ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
12 Maret 2010, 10:03

Riset Itu Kebutuhan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Pertama memulai studi S3 ini seperti melihat lautan yang sangat luas, masih belum tahu point of view-nya. Tapi begitu dapat, langsung bisa fokus dalam melakukan riset,” tutur Arif, sapaan akrabnya, saat bercerita awal penggarapan disertasinya. Tema yang ia angkat adalah image processing multiple wajah dengan parameter model paramida untuk mendeteksi fitur sketsa wajah. Menurut pria kelahiran 18 November 1969 ini, ia terinspirasi oleh beberapa kasus kriminal yang beredar di Indonesia. Gambaran wajah pelaku yang disajikan hanya berupa sketsa saja. Arif ingin menciptakan program yang dapat mengolah sketsa tersebut dalam berbagai fitur. Dengan pengolahan data uji foto, sketsa keluaran yang dihasilkan akan lebih jelas dan mendetail.

Disertasi yang Arif kerjakan ternyata masih memiliki benang merah dengan tesis yang ia kerjakan saat menyelesaikan program Magisternya di Teknik Informatika ITS. Tema yang diangkat juga tentang pengolahan gambar. Sedikit berbeda dengan disertasi yang mengangkat analisis paramida, pada tesis terdahulu ia mengangkat tema ekstrasi multipel objek dalam suatu image menggunakan analisis momen. Sederhananya, program tersebut bisa mencirikan suatu objek bagaimanapun objek tersebut diubah.

Kefokusan Dosen Universitas Trunojoyo (Unijoyo), Madura, ini dalam menekuni riset image processing akhirnya terbayar. Beasiswa Program Doktor di ITS dari DIKTI serta Penelitian Hibah Bersaing (PHB) 2009 dianugerahkan padanya. Tak luput juga hibah disertasi plus perjalanan sandwich ke Tokyo University of Technology, Jepang, untuk riset disertasi selama tiga bulan.

Meskipun demikian, Ketua Jurusan Teknik Informatika Unijoyo 2002 ini mengakui, pengerjaan disertasi ini bukan tanpa hambatan. Di awal masa penggarapannya, bahkan hingga dua bulan, riset yang ia lakukan tak jua membuahkan hasil. Beruntung Prof Ir Mauridhi Hery Purnomo M.Eng Ph.D dan Mochammad Hariadi S.T M.Eng Ph.D selaku dosen pembimbing terus memberi motivasi tiada henti hingga saat ini Arif bisa mengecap buah manis kerja kerasnya.

Tercatat Arif pernah meraih Best Presentation Award dalam Kumamoto International Conference 2008. Hasil riset bapak dua orang anak ini juga telah diakui baik nasional maupun internasional. Salah satu papernya tentang pengenalan wajah dinobatkan sebagai Best Paper pada International Conference yang digelar STT Telkom tahun 2009. Paper Arif bahkan dijadikan sebagai jurnal internasional terakreditasi.

“Riset adalah kebutuhan bagi saya, selama belum menemukan apapun, maka saya akan terus terpacu untuk meneliti,” sebutnya. Selain melakukan riset, pria yang piawai bermain gitar ini juga sempat mengabdikan dirinya untuk kota asalnya, Tuban. Ia menjadi salah satu Konsultan Sistem Informasi sebagai progammer sekaligus analis. Tahun 2003, melalui Unit Pelayanan Terpadu (UPT) daerah, Arif menciptakan software berupa SIM DUK. Yakni aplikasi pelayanan penduduk berupa pencetak akte kelahiran, surat tanda kematian, surat ijin bangunan, dan surat ijin usaha. Dan pada tahun 2004, Arif sendiri yang terjun ke lapangan guna menerapkan sistem operasi SIM DUK untuk diterapkan di Sidoarjo.

Usai merampungkan studi S3 ternyata tidak berarti ikut merampungkan riset pria yang akan segera menerbitkan buku tentang image processing ini. “Lulus S3 bukan akhir dari riset dan penelitian saya. Justru akan menjadi awal penelitian mandiri yang akan saya garap bersama pembimbing saya,” papar pria yang sudah menghasilkan tiga belas judul paper terpublikasi ini. Kedepannya, Arif menyebut, pogram disertasinya akan ia kembangkan ke arah biomedik dengan menggandeng beberapa dinas terkait. (fz/tyz)

Berita Terkait

ITS Media Center > Profil > Riset Itu Kebutuhan