ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
12 Maret 2010, 05:03

Jagung Bakar Iringi Makrab Sosmas ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

“Balonku tinggal enam, rupa-rupa warnanya, merah kuning kelabu, merah muda dan biru, meletus balon hijau, burung kakak tua…,” itulah sepenggal lagu anak-anak yang dinyanyikan serentak dengan diiringi petikan gitar Yazid Husain Satiti, salah satu penggerak Village Development (Vildev) yang tak lain merupakan rangkaian gawe sosmas.

Untuk diketahui, Sosmas sendiri memang menjadi motor penggerak empat kegiatan yang secara langsung melibatkan masyarakat. Yaitu, Village Development (Vildev), Surabaya Goes to School (SGTS), Surabaya 350 (S 350), dan rumah singgah. “Kita memiliki kegiatan jangka panjang yang cukup berat. Sekali-sekali senang-senang lah sambil ngumpul bareng,” celoteh Anggoro Harry Sulistyawan, Menteri Sosmas.

Malam akrab (makrab), mungkin sebutan ini cocok untuk  mewakili keinginan sang menteri dalam mengakrabkan seluruh panitia kegiatan Sosmas. “Selama ini, panitia kumpul cuma saat rapat. Itu pun masing-masing kegiatan. Padahal kita kan satu,” ungkap Anggoro. Selain refreshing, lanjut Anggoro, makrab yang baru pertama kali diadakan  ini menjadi salah satu cara membentuk jaringan antar panitia.

“Inginnya,  jaringan ini bisa sekuat kegiatan sosmas  anak ITB dan UI,” imbuh Anggoro lagi. Suatu saat, mungkin sepuluh atau dua puluh tahun lagi, jaringan yang kita buat ini berguna, tambahnya. Meski tak semua panitia Sosmas hadir, Anggoro turut mengungkap terima kasihnya. “Suatu pergerakan dimulai dari jumlah orang yang sedikit. Separuh panitia ini sudah menunjukkan awal yang luar biasa,” ungkap mahasiswa Teknik Kimia 2006 tersebut.

Jagung bakar memang menjadi pilihan tepat sebagai selingan acara saling kenal ini. Tak heran, acapkali gurauan muncul diikuti ajang saling sikut dan dorong saat satu persatu dari panitia ini mengenalkan dirinya. Sesi perkenalan ini sekaligus sesi menyantap jagung bakar ala anak Sosmas. “Jagung, jagung, ayo dimakan,” seru salah satu panitia tanpa menghiraukan kondisi jagung yang belum bisa disebut jagung bakar. “Wah, belum jago bakar jagung ini,” celetuk Nur Dwi Widayanti yang disambut gelak tawa lainnya.

Tak hanya itu,  makrab Sosmas ini sepertinya juga menjadi lahan manis mahasiswa Teknik Material dan Metalurgi dalam mengkampanyekan seminar yang bertajuk HIV. “Dapat seminarnya, dapat nonton Drive band juga lho,” seru Gisella sambil mengangkat tiket seharga Rp 15 ribu.

Ke depan, Anggoro pun menuturkan keinginannya untuk kumpul-kumpul setiap tiga minggu sekali. “Kita butuh sering-sering kumpul bareng agar lebih akrab dan  tidak bosan dengan kegiatan ini,” ungkap Anggoro. “Semoga kita tetap berkontribusi untuk masyarakat ya,” pungkas Nadia Sanggra Puspita di akhir acara yang langsung dihadiahi aplaus meriah. (esy/yud)

Berita Terkait