ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
10 Maret 2010, 17:03

Lulus Kuliah, Siap Riset ke Jepang

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Dalam waktu dekat ini, saya akan berangkat ke Kobe University Jepang untuk melakukan riset di Faculty of Maritime Science," ungkap pria asal Bekasi ini.

Radit menceritakan kisahnya mulai dari awal ia masuk ke ITS. " Saya masuk ke ITS melalui jalur PMDK Reguler. Saya tahu jurusan Siskal dari kakak saya yang telah kuliah di jurusan Siskal juga," ungkap pria kelahiran 30 Mei 1988 ini. Radit juga menuturkan bahwa pada semester pertama, ia sudah terdaftar sebagai anggota marine reability and safety laboratory.

"Dengan masuk ke laboratorium lebih awal, maka wawasan saya di Siskal lebih tergali. Informasi mengenai kuliah dan tugas- tugas juga lebih mudah," jelas penerima beasiswa JASSO tersebut.

Sejak awal masuk ke ITS, anak dari pasangan Hendro dan Susy ini sudah menargetkan untuk lulus dari ITS dalam waktu 3,5 tahun. "Saya termotivasi dari senior saya yang bisa lulus cumlaude 3,5 tahun dan dapat melanjutkan ke Jepang,"tutur Radit.

Pria jago fotografi ini juga pernah bertandang ke Jepang saat ia semester 7. "Saat itu saya mengikuti student exchange yang diadakan oleh Kobe university, ITS, dan JASSO. Selama dua minggu di Jepang, saya juga sempat mengemudikan kapal Fukaemaru," ungkap wisudawan yang pernah menjadi mawapres 1 Siskal tersebut.

Kapal Fukae maru adalah training ship milik universitas Kobe Jepang, tambahnya. Pria yang pernah menjabat sebagai sekretaris departemen litbang Himpunan Mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan (Himasiskal) ini juga memaparkan kegiatannya selama di Jepang yaitu berupa seminar mengenai bencana alam dan kunjungan ke tempat- tempat bekas bencana alam.

TA (Tugas Akhir) yang telah digarap oleh Radit pun menuai kesuksesan di RINA Award (Royal Institution of Naval Architects). TA yang berjudul Risk Assessment Tanker LNG dalam Studi Kasus Suplai LNG dari Ladang Tangguh ke Teluk Benua Bali memenangkan award RINA yang diberikan oleh organisasi internasional yang bergerak di bidang kelautan.

"Misi saya di Jepang bukan hanya untuk riset, tetapi saya berusaha memposisikan diri saya untuk melanjutkan S2 di Jepang," ujar Radit. Ia menuturkan bahwa dia terispirasi dari seniornya bernama Kartika yang dulu juga riset di Jepang dan direkomendasikan ke S2.

"Berawal dari nol, lalu dengan usaha dan proses yang saya lakukan, saya mendapat banyak pelajaran yang berharga dan menyenangkan," kenang Radit saat ditanya kesannya selama di ITS. (el/nrf)

Berita Terkait